Seorang anak bernama Matthew Triska, belajar membangun sebuah kode menggunakan iPad di Toko Apple, Stanford, California (11/12). Apple berpartisipasi dalam ilmu komputer bersama dengan code.org untuk mengajar anak-anak dasar-dasar coding. AP/Marcio Jose Sanchez
TEMPO.CO, Los Angeles – Apple Inc mengumumkan telah melakukan pembelian kembali (buyback) saham senilai US$ 14 miliar hanya dalam dua pekan terakhir. Sebelumnya, perusahaan itu mengumumkan kinerja keuangan mengecewakan di kuartal I.
Seperti dilansir kantor berita Reuters, dikutip 7 Februari 2014, Direktur Keuangan Apple Tim Cook mengatakan bahwa sejak 28 Januari lalu harga saham Apple turun 8 persen. Penurunan harga terdorong sentimen soal laporan kinerja keuangan Apple.
Penjualan iPhone yang rendah dan turunnya proyeksi pendapatan Apple itu membuat para investor khawatir. Mereka cemas menurunnya permintaan pasar Cina dan pasar global akan berdampak kepada Apple.
Dengan angka buyback tersebut, secara total Apple telah menggelontorkan dana US$ 40 miliar untuk buyback saham dalam 12 bulan terakhir. Menurut Cook, angka buyback itu merupakan rekor dibandingkan dengan perusahaan lain yang melakukan aksi korporasi serupa. “Artinya kami sangat yakin bahwa kami sedang merealisasi rencana kami. Kami tidak hanya bisa bicara, tetapi kami bertindak,” ujar Cook.
Aksi buyback dua pekan terakhir itu merupakan bagian dari rencana perusahaan yang sebelumnya mengumumkan menyiapkan dana US$ 60 miliar untuk buyback. Upaya itu seiring target untuk memberikan keuntungan lebih bagi pemegang saham.
Melalui program buyback dan dividen, Apple telah memberikan keuntungan US$ 7,7 miliar kepada pemegang saham. Dengan demikian, total nilai program pengembalian modal perusahaan mencapai US$ 43 miliar. Angka itu belum termasuk nilai buyback US$ 14 miliar tersebut.
Cook menyatakan akan memberikan kabar terbaru soal program buyback perseroan pada Maret atau April mendatang.