Menpera Sebut Proyek 1.000 Tower Gagal karena Foke  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 3 Februari 2014 12:12 WIB

Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengakui program pembangunan 1.000 tower rumah susun gagal. Penyebabnya, kebijakan pada masa pemerintahan gubernur Fauzi Bowo. "Di zaman Pak Fauzi (rusunami) tidak boleh 24 lantai, maksimum 12 lantai, yang sudah dibangun semua disegel, jadi semua (pengembang) mengubah rusun menjadi menengah atas," kata Djan saat berkunjung ke kantor Tempo, Kamis, 30 Januari 2014.

Akhirnya, kata Djan, tak ada pembangunan rusunami yang terealisasi. "Di Kalibata itu cuma 10 rumah," ucapnya. Pengembang batal memasarkan unit untuk rusunami dan memilih membangun rusun kelas menengah. "Ngapain bikin rumah murah 12 lantai, rumah menengah bisa 24 lantai," kata dia. (Baca juga: Menpera Sidak Bedah Rumah di Sampang)

Program pembangunan 1.000 tower ini pertama kali dicetuskan oleh mantan wakil presiden Jusuf Kalla. Tujuannya untuk menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Menurut Djan, kemudahan diterima pada masa pemerintahan Gubernur Sutiyoso. Ketika itu aturan koefisien lantai bangunan (KLB) bagus sehingga pengembang bisa membangun rusunami sampai 24 lantai.

Meski sempat gagal, menurut Djan, program itu berpeluang untuk direalisasikan ke depan karena sudah ada Undang-Undang Perumahan yang mengatur kawasan hunian berimbang. "Ada kewajiban 20 persen dari luas lantai rusun mewah yang dibangun, dia harus berikan untuk rusun umum, ini kami lagi mau tagih," ucapnya. Jika pengembang tak menjalankan, hukumnya pidana. Kementerian juga akan menagih kewajiban pengembang untuk membangun tiga rumah tapak murah tiap pembangunan satu rumah mewah. (Baca juga: Menpera Dukung Kepemilikan Properti Asing)

"Saya sudah buat peraturan menterinya. Saya sudah menunjuk auditor kerja sama dengan kejaksaan untuk mengaudit. Tahun ini mungkin tahun ribut, Menpera akan dimusuhi (pengembang) se-Indonesia karena saya akan menuntut hak itu," kata dia.

Untuk memenuhi ketentuan terkait dengan kawasan hunian berimbang itu, Kementerian bakal membangun rusun untuk pegawai negeri sipil (PNS) di Kemayoran. "Presiden sudah setuju," kata dia. Rusun akan dibangun di atas tanah negara seluas 3.000 hektare. Dananya Rp 6 triliun, tapi tidak bersumber dari APBN. "Ini kami jual, pakai harga pemerintah, cicil 30 tahun," ucapnya.

Pengembang bisa turut serta dalam pembangunan rusun PNS ini untuk memenuhi kewajiban 20 persennya. Setelah pembangunan rusun PNS itu, Kementerian akan lanjut dengan pembangunan rusun untuk perumahan rakyat--kemungkinan di Kemayoran--juga. "Tanah Perumnas kami mau minta untuk perumahan rakyat," ucapnya. Rencananya akan dibangun 19 ribu unit rumah susun dengan luas 36 meter.

MARTHA THERTINA

Terpopuler :
21 Kereta Baru, KAI Incar Pendapatan Rp 5,2 T
Kisruh Beras Ilegal,Suswono Beberkan Cara Impornya
Garap Geotermal, PT SERD Pasok Listrik 2x110 MW
Stasiun Jebres akan Jadi Stasiun Angkutan Barang
Merpati Tak Terbang Sampai 5 Februari 2014







Berita terkait

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

4 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

9 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

30 hari lalu

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

Seorang pria pengendara minibus berwarna putih kepergok mencuri pakaian dalam atau bra milik warga. Aksi tersebut dilakukan di Perumahan Discovery Bintaro.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

38 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

46 hari lalu

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

53 hari lalu

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku belum ada pembicaraan soal program tiga juta rumah yang diusung pemerintah baru.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja di SMF Indonesia, Lulusan Hukum dan Akuntansi Bisa Melamar

55 hari lalu

Lowongan Kerja di SMF Indonesia, Lulusan Hukum dan Akuntansi Bisa Melamar

PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Tbk. atau SMF Indonesia membuka lowongan kerja pada bulan ini.

Baca Selengkapnya

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

3 Maret 2024

Sebut BTN Contoh Bank Sehat dengan Laba Bersih Rp 3,5 Triliun, Erick Thohir Wanti-wanti Ini ke Direksi dan Komisaris

Erick Thohir berharap BTN bisa turut membangun ekosistem pembangunan perumahan yang solutif untuk membantu mengatasi backlog perumahan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat

28 Februari 2024

Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, dipercaya menjadi Dewan Pembina Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra).

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pastikan Insentif PPN Pembelian Rumah Rp 5 Miliar Berlanjut Tahun Ini

30 Januari 2024

Sri Mulyani Pastikan Insentif PPN Pembelian Rumah Rp 5 Miliar Berlanjut Tahun Ini

Sri Mulyani mengatakan saat ini Kementerian Keuangan sedang mengurus regulasinya.

Baca Selengkapnya