TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Suswono memastikan beras impor jenis medium asal Vietnam yang beredar di Pasar Induk Cipinang ilegal. Sebab, beras tersebut diimpor oleh importir swasta, bukan Perum Bulog. "Impor beras medium merupakan kewenangan Bulog. Kalau ada beras umum di Cipinang dan yang mengimpor adalah swasta, sudah pasti ilegal," ujarnya saat ditemui Tempo di kantornya, Kamis, 30 Januari 2013.
Menurut dia, potensi pelanggaran diprediksi berasal dari kesamaan kode HS (harmonization system) antara beras impor umum dan beras impor khusus. Seperti dirilis oleh Direktorat Pengawasan dan Penerimaan Bea dan Cukai pekan lalu, kode HS kedua barang berbeda tersebut disamakan dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2012, yakni 1006.30.99.00.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Bachrul Chairi mengakui telah memberi surat persetujuan impor (SPI) sebesar 16.900 ton. Rinciannya, izin impor beras Basmati sebesar 1.910 untuk 50 perusahaan dan beras Japonica sebanyak 14.990 ton kepada 114 perusahaan.
Suswono mengklaim, sepanjang 2013, rekomendasi impor beras khusus yang dikeluarkan Kementerian Pertanian untuk kedua jenis beras itu sebesar 14.787 ton. Rinciannya, sebesar 13.263 ton untuk beras Japonica dan 1.524 ton untuk beras Basmati. "Bisa jadi importir memanfaatkan kesamaan kode HS untuk memasukkan barang yang berbeda. Bisa saja itu," ujar Suswono.
Untuk itu, ia menambahkan, telah mengirim surat ke Kementerian Perdagangan guna mengklarifikasi perizinan importasi beras sekaligus mengusut kemungkinan perembesan beras impor. "Kementerian Perdagangan harus mengecek betul ini antara SPI (surat permintaan impor) dan jenis barang yang masuk sesuai atau tidak," ujarnya.
Heboh beras impor asal Vietnam berawal dari keresahan pedagang di Pasar Induk Cipinang, Jakarta. Beras yang diklaim berkualitas medium tersebut dijual dengan harga Rp 500 lebih murah dari beras lokal dengan kualitas yang hampir sama.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menunjukkan bahwa beras asal Vietnam memang berizin dari Kementerian Perdagangan. Di pihak lain, Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa izin impor yang diberikan hanya untuk khusus.
AYU PRIMA SANDI
Berita Terkait
Kemendag Ngotot Beras Vietnam Ilegal
Kemenhub Lempar Urusan Merpati ke Dahlan Iskan
Bea Cukai: Beras Vietnam Kantungi Izin Kemendag
Berita terkait
Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya
1 hari lalu
Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi
2 hari lalu
Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Baca SelengkapnyaProduk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi
6 hari lalu
Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya
7 hari lalu
Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.
Baca SelengkapnyaKesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado
8 hari lalu
Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi
9 hari lalu
Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
9 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaRektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel
9 hari lalu
Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.
Baca SelengkapnyaImpor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik
9 hari lalu
BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.
Baca SelengkapnyaEkspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu
9 hari lalu
BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.
Baca Selengkapnya