Foxconn Akan Bedol Desa dari Cina ke Indonesia?  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 30 Januari 2014 17:10 WIB

digitaltrends.com

TEMPO.CO, Shanghai - Pabrik komponen telepon elektronik asal Taiwan, Foxconn Technology Group, sedang menyiapkan pabrik manufaktur untuk produk menengah-atas (high-end) di Amerika Serikat dan produk menengah-bawah (low-end) di Indonesia. Dengan persiapan ini, pemasok utama komponen iPhone untuk Apple Inc itu dikabarkan tidak hanya akan menambah kapasitas produksi, tapi juga relokasi alias bedol desa dari Cina.

Rencana relokasi muncul seiring dengan naiknya biaya operasional pabrik di Cina, termasuk biaya buruh. Maka, Foxconn mendiversifikasi rantai pasokan bahan baku. Seperti dilaporkan kantor berita Reuters akhir pekan lalu, CEO Foxconn, Terry Gou, mengatakan pasar Amerika wajib menjadi tujuan ekspansi perusahaan. (Baca juga : Foxconn Kirim 1,2 Juta iPhone 5S ke China Mobile).


Pernyataan Gou itu menanggapi pertanyaan dari para mitra dan pelanggan soal kapan Foxconn akan membuka toko di Amerika guna mengakses potensi manufaktur teknologi tinggi. Para analis menilai, guna melanjutkan diversifikasi bisnisnya, Indonesia akan menjadi prioritas utama bagi Foxconn untuk meninggalkan Cina. Sebab, biaya operasi pabrik dan buruh di Indonesia murah dan teknologi manufakturnya mendukung.

Seperti dilansir China Briefing, 29 Januari 2014, Foxconn juga berpotensi memindahkan produksi komponennya ke India, yakni untuk manfaktur iPad. Analis dari Dezan Shira & Associates, Chris Devonshire-Ellis, mengatakan pernyataan yang disampaikan petinggi Foxconn membuat asumsi yang selama ini muncul soal pabrikan itu akan pindah dari Cina semakin nyata. Cina tidak akan lagi menjadi basis produksi Foxconn dan perusahaan-perusahaan teknologi informasi lainnya. Tren relokasi pabrik teknologi informasi dari Cina ini akan semakin marak mendatang. (Baca juga : Apple Bakal Luncurkan iPhone Layar Lebar Tahun Ini).

ABDUL MALIK

Berita Lain:
Pemilu, Hindari Investasi di Media Milik Capres
Lenovo Akuisisi Motorola dari Google US$ 2,91 M
2015, Anggaran SKK Migas Masuk APBN
Ekspor Gas ke Singapura Segera Berakhir?
The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar

Berita terkait

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

19 jam lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

23 jam lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

1 hari lalu

Pertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

1 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

3 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

3 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

3 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

4 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya