The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 30 Januari 2014 07:16 WIB

Ben S. Bernanke. AP/Alex Brandon

TEMPO.CO, Washington - Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve), pada Rabu siang waktu Washington (atau Kamis dini hari waktu Indonesia), akhirnya mengumumkan akan kembali memangkas stimulus sebesar US$ 10 miliar per bulan dalam program pembelian kembali obligasi di pasar. Langkah itu mempertimbangkan ekonomi negeri Abang Sam dinilai sudah mulai pulih dari resesi.

Seperti dilansir The New York Times, 29 Januari 2014, keputusan The Fed diumumkan setelah selama dua hari para anggota dewan gubernur melakukan pertemuan Komite Federal Pasar Terbuka (FOMC). The Fed optimistis ekonomi Amerika akan tumbuh lebih cepat setelah bertahun-tahun mengalami pelemahan sejak krisis finansial mendera negara itu pada 2009. (Baca juga : IHSG Hari Ini Diprediksi Naik ke Level 4.360)

Dengan keputusan itu, maka The Fed mengurangi dana stimulus untuk program pembelian kembali obligasi di pasar menjadi sebear US$ 65 miliar per bulan. Pada akhir tahun lalu, The Fed mengumumkan akan memangkas dana stimulus sebesar US$ 10 miliar dari anggaran awal sebesar US$ 85 miliar per bulan menjadi US$ 75 miliar per bulan mulai Januari 2014. Adapun dana stimulus US$ 65 miliar per bulan mulai berlaku pada Februari 2014.

Para analis memperkirakan pada Maret mendatang The Fed berpotensi kembali memangkas dana stimulusnya, mempertimbangkan putusan The Fed saat ini. Meski begitu The Fed tetap mempertahankan suku bunga acuannya untuk bunga jangka pendek di level hampir nol persen. (Baca juga : Investor Tunggu Sentimen Baru Eropa dan Amerika )

Keputusan itu mempertimbangkan angka pengangguran di Negeri Abang Sam belum mencapai target di bawah 6,5 persen. Pada Desember 2013, angka pengangguran Amerika dilaporkan masih 6,7 persen. Jika nantinya angka pengangguran bisa ditekan di bawah 6,5 persen, maka The Fed akan mempertimbangkan menaikkan suku bunga acuannya.

Pernyataan resmi The Fed mengungkapkan pertumbuhan ekonomi telah menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan dalam beberapa kuartal terakhir. The Fed optimistis penguatan ekonomi akan terus berlanjut tahun ini. Meski begitu The Fed tidak menyinggung soal gejolak ekonomi yang terjadi di negara berkembang dalam beberapa waktu terakhir akibat isu pengurangan stimulus (tapering off) oleh The Fed tersebut. (Baca juga : Forum Davos, Negara Berkembang Fokus Tangani KURS)

Setelah pengumuman The Fed, harga saham di bursa Amerika Serikat turun lebih tajam melanjutkan pelemahan hingga penutupan perdagangan.

THE NEW YORK TIMES | ABDUL MALIK

Terpopuler :
Akuisisi XL dan Axis, DPR Minta Kajian Kementerian
Truk Dilarang Masuk Jalur Ambles Cipularang
Listrik 10 Wilayah Jakarta-Tangerang Masih Padam
Pertamina Minta Aparat di Daerah Bencana Awasi BBM
Pelayanan Garuda Akan Pindah ke Terminal 2 Juanda
Hari Ini IHSG Diperkirakan di Level 4.289-4.315

Berita terkait

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

11 Mei 2023

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

Anton menyarankan untuk memperkuat kekuatan domestik perekonomian Indonesia di antaranya dengan mengoptimalkan konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak utama perekonomian.

Baca Selengkapnya

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

5 September 2019

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

Pemerintah mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dikhawatirkan memicu potensi resesi semakin besar.

Baca Selengkapnya

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

21 Agustus 2019

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

Presiden Donald Trump mengatakan mulai mempertimbangkan untuk memotong pajak penghasilan untuk menghindari resesi Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

23 Januari 2017

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

Jajak pendapat terbaru menunjukkan hanya 40 persen orang Amerika yang menyetujui Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

30 Januari 2014

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

"Tanpa stimulus moneter, pertumbuhan ekonomi global tentu lebih berarti."

Baca Selengkapnya

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

19 Desember 2013

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

Setelah kepastian pencabutan stimulus moneter AS, IHSG di Bursa Efek Indonesia segera menghijau pada Kamis, 19 Desember 2013.

Baca Selengkapnya

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

19 Desember 2013

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

"Memang kalau tapering off itu biasanya dolar menguat, akibatnya mata uang-mata uang regional melemah, termasuk rupiah."

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

18 Desember 2013

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

"Investor pada dasarnya duduk di tangan-tangan mereka."

Baca Selengkapnya

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

18 Oktober 2013

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

Jika dibiarkan berlarut diyakini dapat memberikan dampak kepada ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya

Shutdown Usai, Bursa Saham Amerika Bergairah  

18 Oktober 2013

Shutdown Usai, Bursa Saham Amerika Bergairah  

Indeks acuan Standard & Poor's 500 mencatatkan rekor tertinggi saat sesi penutupan kemarin sore.

Baca Selengkapnya