Kapal tangker baru buatan PT Daya Radar Utama Shpyard yang akan di serahkan kepada PT Pertamina (Persero) di Tanjung Priok, Jumat (11/05). Kapal dengan kapasitas cargo 4851.52 M3 akan memperkuat armada transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk meningkatkan ketahanan pasokan energi nasional . TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memastikan distribusi bahan bakar minyak dan elpiji ke daerah-daerah di luar Jawa tetap lancar selama kondisi cuaca buruk saat ini. Juru bicara Pertamina, Ali Mundakir, membenarkan cuaca ekstrem di perairan dan daratan di Tanah Air hingga saat ini membuat beberapa pelabuhan masih menerapkan larangan berlayar, termasuk kepada angkutan BBM dan elpiji.
"Larangan berlayar berpotensi menimbulkan keterlambatan pengiriman kargo BBM dan elpiji ke daerah tujuan. Untuk itu Pertamina melakukan pengalihan pasokan BBM dan elpiji," ujar dia di Jakarta, Sabtu, 25 Januari 2014.
Misalnya untuk pasokan ke wilayah Jambi, pengalihan terpaksa dilakukan karena larangan berlayar diberlakukan di Plaju, Sumatera Selatan. Untuk menjaga pasokan tetap aman, terutama solar, pasokan ke wilayah tersebut didistribusikan dari Terminal BBM (TBBM) Kertapati dan TBBM Lubuk Linggau.
Meski begitu, Pertamina akan segera melakukan pengiriman pasokan BBM dan elpiji apabila terjadi perubahan kebijakan syahbandar. Ali mencontohkan, setelah BBM tertahan selama sembilan hari di Dermaga Namosain, Kupang, akibat cuaca ekstrem yang melanda NTT, akhirnya Pertamina bisa mengirimkan BBM ke Pulau Rote dan Pulau Sabu.
Stok BBM saat ini dalam kondisi aman. Posisi Premium berada pada kisaran 18 hari, solar 21 hari, dan avtur 28 hari. Adapun stok elpiji berada pada kisaran 17 hari.