Disodok Isu Tapering Off, Rupiah Melemah  

Reporter

Jumat, 24 Januari 2014 10:10 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kekhawatiran pelaku pasar uang terhadap penarikan stimulus moneter Amerika Serikat (tapering off) kian meningkat setelah berbagai indikator perekonomian Negeri Abang Sam itu mengalami perbaikan. Di pasar mata uang Kamis, 23 Januari 2014, rupiah kembali melemah 22 poin (0,18 persen) menuju level 12.165.

Persepsi tersebut diperkuat oleh prediksi atas indeks penjualan rumah (existing home sales) yang meningkat. Data penjualan retail serta klaim pengangguran pada Januari juga diperkirakan membaik.

Analis dari Bank Saudara, Rully Nova, mengatakan bahwa pergerakan rupiah yang cenderung melemah saat ini lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen negatif ketimbang kondisi fundamental. Pulihnya ekonomi Amerika diperkirakan mempercepat pemangkasan stimulus moneter bank sentral (tapering off).

Di sisi lain, penguatan dolar AS juga disebabkan oleh rilis data perkiraan awal indeks manufaktur Cina yang turun ke level 49,6. Data tersebut memunculkan persepsi bahwa perekonomian Cina mulai melambat.

Selain spekulasi tapering off dan melambatnya ekonomi Cina, pelaku pasar juga mulai khawatir terhadap potensi kenaikan inflasi akibat banjir. Selanjutnya, kenaikan inflasi dikhawatirkan memicu kemungkinan penyesuaian tingkat suku bunga acuan (BI Rate). “Tingginya suku bunga membuat kredit perbankan diperkirakan hanya tumbuh 15–17 persen pada 2014,” ujar Rully.

Pada Jumat, 24 Januari 2014, rupiah diprediksi masih melemah akibat minimnya dukungan sentimen positif. Laju rupiah bahkan semakin terdesak bila investor di pasar reguler melakukan aksi ambil untung. Pada Jumat ini, rupiah kemungkinan masih bergerak di posisi 12.100–12.200 per dolar Amerika.

MEGEL JEKSON

Terpopuler

Apa Kata Megawati Soal Hubungannya dengan SBY?
Benarkah Tenda SBY di Sinabung Rp 15 Miliar?
Jurus Tiga Baskom Ahok Jika Sodetan Ditolak
Ani Yudhoyono Minta Maaf Pun Tuai Komentar
SBY Percaya Klenik Diulas di Washington Post
Isyarat Tepuk Punggung Wapres Boediono ke Jokowi







Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

9 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

11 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

17 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya