MS Hidayat : Dua Pabrikan Otomotif Akan Relokasi

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 23 Januari 2014 16:31 WIB

MS Hidayat. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian, Mohamad Suleman Hidayat, menyatakan telah diajak bicara oleh dua pabrikan otomotif Jepang mengenai kemungkinan mengalihkan investasi dan ekspansi dari Thailand ke Indonesia. “Diam-diam saya sudah diajak ngomong, ada dua pabrik dari Jepang tapi saya tidak bisa kemukakan sekarang,” katanya di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis, 23 Januari 2014.

Menurut dia, kedua pabrikan tersebut memberi indikasi akan mengalihkan produksinya ke Indonesia. Keputusan ini disebabkan kemelut politik di Thailand yang berkepanjangan sehingga dirasa kurang aman untuk berinvestasi di Negara Gajah Putih tersebut. “Memang pabrik itu mau mengintensifkan produksinya di Indonesia,” katanya. (Baca juga : Krisis Thailand Alarm bagi Investor Otomotif)

Hidayat menyambut baik jika dua pabrikan tersebut mau mengalihkan rencana investasi dan ekspansi ke Indonesia. Menurut dia, rencana tersebut akan mendukung target Indonesia yang ingin memproduksi mobil 1,3 juta unit tahun ini.

”Tahun lalu kita 1,2 juta unit dan tahun ini saya targetkan produksi 1,3 juta unit, sementara Thailand kan 1,5 juta jadi bisa saja terlampaui,” katanya. Indonesia, kata Hidayat, sebenarnya menargetkan menjadi basis produksi otomotif di Asia Tenggara.

Sebelumnya, Presiden Direktur Toyota Thailand, Kyoichi Tanada mengatakan Toyota sebenarnya berniat menambah investasi di Thailand sebesar US$ 609 juta (20 miliar baht). “Namun rencana itu bisa batal bahkan perseroan berencana memangkas produksi karena krisis politik,” katanya seperti dikutip Reuters. (Baca juga : Thailand Krisis, Toyota Alihkan Produksi ke RI?)

Toyota merupakan produsen mobil terbesar di Thailand dengan kapasitas 800 ribu unit per tahun. Rencana untuk menaikkan kapasitas produksi sebesar 200 ribu unit per tahun sebelumnya ditargetkan tercapai tiga tahun mendatang. Namun kini rencana tersebut tidak pasti. “Investasi baru di Thailand kemungkinan tidak terwujud jika krisis politik berkepanjangan,” katanya Tanada.

ANANDA TERESIA

Berita Lain:
Cuaca Buruk, 74 Penerbangan di Bandara El Tari Delay
Alasan Industri Pulp dan Kertas Akan Digenjot
Potensi Monopoli Elpiji, KPPU Panggil Pertamina
Penguatan Indeks Berlanjut, Transaksi Rp 4,3 T

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

2 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

48 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

49 hari lalu

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong UMKM diberi andil lebih besar dalam industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

49 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

57 hari lalu

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

Sebanyak 54 persen kendaraan yang diekspor merupakan mobil tujuh kursi. Karena itu Indonesia berpotensi menjadi hub industri otomotif ASEAN.

Baca Selengkapnya

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

23 Februari 2024

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

Ganjar mengatakan bahwa pembeli mobil saat ini cukup banyak, namun masyarakat yang mengantre beras juga disebut banyak.

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya