Pembangunan Waduk Ciawi Masih Terhambat  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 20 Januari 2014 08:09 WIB

Seorang dengan menggunakan perahu sampan melintasi Eksavator yang tenggelam di waduk sunter, Jakarta, (25/11). Eskavator yang sedang mengeruk waduk sunter ini tenggelam sejak Minggu (24/11) malam. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan rencana pembangunan Waduk Ciawi tak kunjung terealisasi karena masih terganjal masalah desain. Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Muhammad Hasan, mengatakan desain pembangunan belum selesai karena kondisi geologis yang belum memungkinkan untuk pembuatan waduk.

“Kami sedang membuat desain, basic desain sudah selesai. Kami masih melihat geologisnya. Jenis tanahnya lembek, oleh karena itu (waduk) tidak boleh tinggi. Kami harus membuat desain dengan saksama karena kalau jebol, kan, bisa bahaya,” katanya kepada Tempo di Jakarta, Ahad, 19 Januari 2014. (Baca juga : Kementerian PU Ubah Desain Waduk Ciawi)

Menurut dia, tahun ini Kementerian menargetkan tahap pembuatan desain yang detail dan perolehan sertifikasi desain. Muhammad mengatakan persetujuan sertifikasi desain harus diberikan oleh Komisi Keamanan Bendungan. Pemberian sertifikasi, kata dia, juga tidak mudah karena harus mempertimbangkan banyak aspek, terutama keselamatan.

Kondisi geologis tersebut, kata Hasan, juga menyebabkan perubahan desain dasar waduk. Desain waduk kini berubah menjadi dua waduk besar. “Dulu kan akan dibangun satu waduk besar tapi sekarang diubah menjadi dua waduk yang tidak terlalu besar dan letaknya berseberangan,” katanya. Kedua waduk tersebut diberi nama Waduk Ciawi dan Waduk Sukamari. (Baca juga : Nur Mahmudi: Waduk Depok Tak Efektif Cegah Banjir )

Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan pembangunan waduk akan dimulai pada awal 2015. Nilai proyek kedua waduk tersebut mencapai Rp 1,9 triliun. Masa pembangunan, kata dia, mencapai 2-3 tahun. Diperkirakan, Waduk Ciawai dan Waduk Sukamari mulai beroperasi pada 2018.

Awalnya, kata Hasan, waduk didesain memiliki ketinggian 60 meter dengan daya tampung 39 juta kubik air. Namun, karena daya dukung tanah yang tidak begitu baik, Kementerian memperkirakan tinggi dan daya tampung waduk akan berkurang demi menyesuaikan daya dukung tanah. Setelah pengubahan desain, belum bisa dipastikan berapa tinggi dan volume air yang bisa ditampung. (Baca juga : Kapok Banjir, Pemerintah Bidik 4 Sungai 1 Waduk)

Rencana pembangunan Waduk Ciawi sempat mengalami penolakan. Pembangunan waduk pernah hampir batal dilaksanakan karena biaya pembangunannya yang sangat besar, yaitu Rp 3,5 triliun. Angka tersebut dinilai Kementerian terlalu tinggi dibanding daya tampungnya.

Selain itu, pembangunan waduk ternyata juga tidak banyak membantu mengurangi potensi banjir di Jakarta. Namun, pada Januari 2013, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto akhirnya memastikan pembangunan waduk akan terus berlanjut. Hanya, pembangunan waduk tidak diutamakan untuk menanggulangi banjir Jakarta, tetapi untuk menyediakan air baku bagi Jakarta dan sekitarnya.

ANANDA TERESIA

Terpopuler :
Kerugian Banjir di Jakarta Utara Rp 100 Miliar
Rute Proyek Sodetan Ciliwung-Cisadane Masih Dikaji
Peraturan Ekspor Mineral Dinilai Berbelit-belit
Banjir, Beberapa Kantor Cabang BCA Tutup

Berita terkait

Bantu Lukas Enembe Bikin Rekening, Saksi Tak Tahu Ada Transferan Rp 806 Juta

16 Agustus 2023

Bantu Lukas Enembe Bikin Rekening, Saksi Tak Tahu Ada Transferan Rp 806 Juta

Saksi Teknisi ATM mengaku tidak tahu terkait transferan dana dari Lukas Enembe yang masuk ke rekeningnya

Baca Selengkapnya

Tutupi Utang Proyek Infrastruktur, Waskita Karya Rekayasa Laporan Keuangan

22 Juni 2023

Tutupi Utang Proyek Infrastruktur, Waskita Karya Rekayasa Laporan Keuangan

PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk coba menutupi utang-utang proyek infrastruktur dengan merekayasa laporan keuangan.

Baca Selengkapnya

Hadapi Sidang Dakwaan, Lukas Enembe Dihadirkan Secara Daring

12 Juni 2023

Hadapi Sidang Dakwaan, Lukas Enembe Dihadirkan Secara Daring

Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe menjalani sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Rijatono Lakka Penyuap Lukas Enembe Dituntut 5 Tahun Penjara

6 Juni 2023

Rijatono Lakka Penyuap Lukas Enembe Dituntut 5 Tahun Penjara

Rijatono Lakka, Direktur PT Tabi Bangun Papua yang juga terdakwa penyuap Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe, dituntut pidana 5 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Pengacara Lukas Enembe Pakai Baju Toga Saat Diperiksa KPK

9 Mei 2023

Pengacara Lukas Enembe Pakai Baju Toga Saat Diperiksa KPK

Pengacara Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe, Stepanus Roy Rening memakai baju toga saat mendatangi KPK

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Lukas Enembe Batal Diperiksa KPK Lantaran Sakit

5 Mei 2023

Kuasa Hukum Lukas Enembe Batal Diperiksa KPK Lantaran Sakit

Kuasa hukum Stepanus Roy Rening, Emmanuel Herdiyanto, mengatakan pengacara Lukas Enembe tersebut berhalangan hadir memenuhi panggilan KPK karena sakit

Baca Selengkapnya

Lukas Enembe Ajukan Praperadilan soal Penetapan sebagai Tersangka ke PN Jaksel

2 April 2023

Lukas Enembe Ajukan Praperadilan soal Penetapan sebagai Tersangka ke PN Jaksel

Lukas Enembe mengajukan permohonan praperadilan atas penetapan tersangka, penangkapan, dan penahanannya oleh KPK ke PN Jaksel

Baca Selengkapnya

Pemberi Suap Lukas Enembe Segera Disidangkan

24 Maret 2023

Pemberi Suap Lukas Enembe Segera Disidangkan

Pengusaha Rijantono Lakka yang merupakan penyuap Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe segera disidangkan.

Baca Selengkapnya

Pengembangan Kasus Lukas Enembe, KPK Geledah Rumah di Depok

9 Maret 2023

Pengembangan Kasus Lukas Enembe, KPK Geledah Rumah di Depok

KPK kembali menggeledah sebuah rumah yang diduga berhubungan dengan perkara suap Gubernur Papua Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Tukang Cukur Lukas Enembe: untuk Dalami Dugaan Aliran Dana ke Singapura

9 Februari 2023

KPK Periksa Tukang Cukur Lukas Enembe: untuk Dalami Dugaan Aliran Dana ke Singapura

KPK membeberkan alasan Komisi memeriksa tukang cukur Gubernur Papua Lukas Enembe yang bernama Budi Himawan alias Beni.

Baca Selengkapnya