TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan saat ini imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat dengan tenor 10 tahun cenderung mengalami peningkatan. Menurut dia, kondisi itu harus diwaspadai akan bisa berdampak pada transaksi modal dan finansial di Indonesia.
“Di Indonesia satu sisi transaksi berjalan sudah mengarah lebih baik, tetapi transaksi modal dan finansial bisa terkena dampak kalau di negara maju ada kecendrungan yield membaik atau di 2015 ada peningkatan bunga,” kata Agus seusai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 16 Januari 2014. (Baca juga : Investasi Emas Masih Suram)
Agus mengatakan perlu koordinasi yang baik antara pemerintah dan BI untuk mengantisipasi kenaikan yield obligasi Amerika yang bisa berdampak pada arus modal keluar (capital outflow) di negara berkembang. “Perlu sinergi yang baik dan koordinasi persiapan,” katanya. Selain itu, reformasi struktural juga harus terus dilakukan. “Kami juga akan melakukan pendalaman pasar,” ujarnya.
Menurut Agus, pengurangan stimulus Amerika (tapering off) yang dilakukan mulai bulan ini memberikan kejelasan terhadap situasi ekonomi dan memberikan dampak positif pada perekonomian domestik. Dia berharap sepanjang 2014 ini bank sentral Amerika tidak menaikan suku bungan acuannya. “Diharapkan sepanjang 2014 Fed Rate tidak dilakukan perubahan, yaitu di kisaran 0-0,25,” kata Agus. (Baca juga : Rupiah Stabil di 12.180 per Dolar )
Namun saat ditanya kondisi utang luar negeri Indonesia, Agus menolak berkomentar banyak. Dia mengklaim berdasarakan data terakhir, kondisi utang luar negeri masih cukup aman dan sebagian besar status utang tidak jangka pendek. “Currency juga dalam batas normal,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan situasi ekonomi Indonesia masih belum aman. Menurut dia, meskipun pada 2013 lalu pemerintah mampu meminimalisir tekanan akibat gejolak ekonomi global, namun masih ada sejumlah masalah yang harus dihadapi. (Baca juga : Banyak Tekanan Bikin Rupiah Tergelincir Lagi)
“Tahun lalu perlambatan pertumbuhan ada, pelemahan nilai tukar, defisit neraca berjalan. Kekhawatiran ekonomi kita pada 2013 akan memburuk tidak terjadi. Tapi situasi belum aman, maka kita harus kelola dengan sebaik-baiknya,” kata SBY.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Terpopuler :
Ditolak Merger, SCTV Ajukan Gugatan ke Pengadilan
SCTV dan Indosiar Mau Merger, Ditjen Pajak Tolak
Pertamina Kirim Ulang Elpiji 3 Kg ke Tarakan
Lion Air Tak Campuri Politik Rusdi
Berita terkait
CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu
35 hari lalu
CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.
Baca SelengkapnyaBRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula
3 Februari 2024
ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate
Baca SelengkapnyaDBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan
24 Januari 2024
DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.
Baca SelengkapnyaTertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023
9 Januari 2024
OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham
29 Desember 2023
Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.
Baca SelengkapnyaKreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir
19 Desember 2023
Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.
Baca SelengkapnyaObligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara
14 Desember 2023
Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaObligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.
Baca SelengkapnyaBos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan
30 November 2023
Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa
28 November 2023
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?
Baca Selengkapnya