Pasar Asia Rebound, Rupiah Naik 3 Poin  

Rabu, 8 Januari 2014 18:09 WIB

Dolar AS. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Tekanan rupiah sedikit mengendur setelah mata uang regional dan beberapa mata uang Asia berbalik menguat terhadap dolar.

Pada transaksi pasar uang hari ini, rupiah mengalami apresiasi tipis 3 poin (0,01 persen) ke level 12.235 per dolar Amerika Serikat (AS). Rebound yang dialami pasar saham Asia mendorong asing untuk kembali masuk dan menukarkan dolarnya ke pasar sehingga ada tambahan likuiditas.

Pengamat pasar uang Lindawati Susanto mengatakan, penguatan indeks saham Asia turut diikuti dengan nilai tukarnya, termasuk rupiah. "Ditambah kembali menguatnya mata uang euro dan kembalinya yen ke level 105 per dolar AS turut membawa sentimen positif bagi nilai tukar."

Lelang surat utang berbentuk valuta asing (global bond) oleh Kementerian Keuangan berhasil menyerap likuiditas dolar. Namun, sentimen ini hanya berlaku sementara.

Menurut Lindawati, rupiah merupakan mata uang yang sangat volatile terhadap sentimen. Bila sentimen pasar bergerak ke arah positif, rupiah akan turut menguat. Sebaliknya, bila market pesimistis, rupiah ikut tertekan. "Tapi, secara fundamental, pergerakan rupiah relatif masih berada pada ekuilibrium 12.200 per dolar," ujar dia.

Selain itu, relatif masih belum tingginya permintaan dolar korporasi pada awal tahun membuat tekanan rupiah tidak sebesar akhir bulan lalu. Menjelang akhir bulan, tekanan terhadap rupiah kemungkinan akan meningkat dan menguntungkan posisi dolar.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya