Transaksi Masih Sepi, Rupiah Menguat 50 Poin  

Kamis, 2 Januari 2014 17:35 WIB

Ilustrasi Rupiah. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Masih minimnya kebutuhan dolar pada awal tahun serta rilis data ekonomi dalam negeri yang sesuai ekspektasi investor membuat rupiah mengawali tahun 2014 dengan penguatan.

Pada transaksi pasar uang hari ini, rupiah mengalami apresiasi 50 poin (0,41 persen) ke level 12.160 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pengamat pasar uang Lindawati Susanto mengatakan, transaksi valuta asing yang cenderung sepi pada awal bulan sekaligus seusai liburan membuat permintaan dolar tidak terlalu besar. Momentum ini digunakan rupiah untuk melepaskan diri dari tekanan dolar. “Rilis data inflasi dan perdagangan yang sesuai ekspektasi semakin menambah laju rupiah.”

Selain transaksi valas yang sepi, rilis data-data ekonomi hari ini relatif juga sesuai dengan ekspektasi investor. Inflasi sepanjang Januari-Desember berada di 8,3 persen, jauh di bawah konsensus yang menyatakan sampai 9 persen, apalagi double digit. Selain itu, data neraca perdagangan surplus US$ 778 juta, menandakan ekspor mulai melebihi impor.

Menurut Lindawati, data-data ini membawa sentimen positif di pasar domestik. Berbeda dari regional yang cenderung mixed, bursa saham juga menghijau dan rupiah masih menguat. “Hal ini mengindikasikan keyakinan pasar menghadapi tahun 2014 cukup optimistis.”

Hingga pukul 17.10 WIB, rupiah masih menjadi satu-satunya mata uang Asia Tenggara yang menguat terhadap dolar AS. Ringgit, baht, peso, dan dolar Singapura melemah terhadap dolar AS. Hanya won Korea yang menguat 0,53 persen ke 1.050,25 per dolar AS, dan yuan menguat 0,07 persen ke 6,0508 per dolar AS.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya