Pekerja menata tabung gas Elpiji ukuran 12 kg di Jalan Merdeka, Kota Tangerang, Banten, Kamis (24/9). PT Pertamina (Persero) berencana menaikkan harga jual elpiji ukuran 12 kilogram secara bertahap sebesar Rp 100 per bulan, kenaikan tersebut dipicu o
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan kenaikan gas elpiji ukuran 12 kilogram yang terjadi sejak awal tahun ini sepenuhnya merupakan kebijakan korporat. Oleh sebab itu, menurut dia, pemerintah tak bisa terlalu banyak mengintervensi.
Lebih jauh, Hatta menyebutkan, pemerintah hanya mampu mengintervensi harga elpiji subsidi. "Pemerintah tentu memiliki keinginan agar harga ditahan dulu, tapi rapat umum pemegang saham perusahaan yang berhak menentukan," kata Hatta usai menghadiri pembukaan perdagangan awal tahun di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 2 Januari 2014.
Menurut Hatta, selain karena mekanisme perusahaan, kenaikan tersebut juga karena ada temuan Badan Pemeriksa Keuangan tentang kerugian karena harga produksinya di bawah harga pokok. "Kalau menyangkut subsidi, tentu pemeritah punya kewenangan bersama DPR."
Harga yang berlaku sejak Oktober 2009 itu jauh di bawah harga pokok perolehan, yakni Rp 10.785. Akibat selisih tersebut, Pertamina menanggung rugi Rp 22 triliun selama enam tahun terakhir. Meski harga sudah dinaikkan, Pertamina mengklaim masih merugi Rp 2.100 per kilogram.
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.