2017, Bosowa Akan Kuasai 20 Persen Pasar Semen

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 22 Desember 2013 10:43 WIB

Pekerja melintas di depan terminal Liquid Propane Gas (LNG) milik Bosowa Corporindo yang baru diresmikan di Kawasan Industri Makassar, Sabtu (21/12). TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Makassar - Presiden Direktur Bosowa Grup Erwin Aksa mengatakan, pada tahun 2017, semen Bosowa menargetkan bisa memenuhi 20 persen pasar semen nasional. Untuk keperluan ini, Bosowa akan membangun pabrik baru di Cilegon-Banten, Rembang-Jawa Tengah, dan Banyuwangi-Jawa Timur.

"Produksi semen ini untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur di daerah yang masih tertinggal," kata Erwin saat peresmian semen Bosowa Line II di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu, 21 Desember 2013.

Erwin mengatakan, Bosowa saat ini telah menambah investasi Rp 1,1 triliun untuk meningkatkan produksi semen Bosowa Maros. Semen Bosowa akan meningkatkan produksi klinker (bahan baku semen) dari 5.500 menjadi 7.200 ton per hari. Dengan beroperasinya penggilingan semen Bosowa Line II itu, kemampuan produksi semen Bosowa Maros akan bertambah 1,8 juta ton. "Sehingga nantinya Bosowa Maros akan memproduksi 4 juta ton semen per tahun," katanya.

Dengan tambahan ini, total produksi semen Bosowa menjadi 5,2 juta ton per tahun. Produksi ini berasal dari pabrik semen milik Bosowa di Maros, Batam, dan Kepulauan Riau. "Sebagai satu-satunya perusahaan swasta nasional, kontribusi semen Bosowa sekitar 8 persen secara nasional. Dan 20 persen di Indonesia timur," katanya.

Dalam kesempatan meresmikan pabrik semen Bosowa Line II itu, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mendukung upaya PT Semen Bosowa dalam memenuhi kebutuhan semen Indonesia. "Pengembangan industri semen masih sangat prospektif," katanya.

Hidayat menyebutkan, kebutuhan semen secara nasional akan meningkat 8 sampai 10 persen pada tahun 2014 atau sebesar 64 juta ton. Pada tahun 2012, kata dia, kebutuhan semen nasional 54,9 juta ton dan tahun 2013 sebesar 58,5 juta ton atau meningkat 6 persen. "Untuk itu sangat diperlukan peningkatan unit produksi dan optimalisasi produksi," katanya.

Untuk mendukung industri semen, kata dia, pemerintah terus membuka peluang bagi investor untuk mendirikan perusahaan semen di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Papua. Pemerintah juga telah berupaya melindungi perusahaan semen dalam negeri agar tidak dikalahkan semen dari luar negeri. "Dengan mengeluarkan aturan larangan impor semen," kata Hidayat.

Untuk kawasan timur Indonesia, kebutuhan semen akan meningkat karena pemerintah telah membentuk unit percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat. Akan banyak infrastruktur yang dibutuhkan oleh provinsi di timur Indonesia ini. "Kami berharap kemajuan industri tetap menjaga keamanan dan kelestarian lingkungan hidup," kata Hidayat.

MUHAMMAD YUNUS

Berita terkait

Tahun 2020, PT Semen Baturaja Kempit Pendapatan Rp 1,72 Triliun

1 April 2021

Tahun 2020, PT Semen Baturaja Kempit Pendapatan Rp 1,72 Triliun

PT Semen Baturaja meraup pendapatan Rp1,72 triliun pada 2020 di tengah pelemahan industri semen akibat dampak dari penyebaran COVID-29.

Baca Selengkapnya

Banyak Proyek Ditunda, Konsumsi Semen Nasional Turun 16,3 Persen

18 Agustus 2020

Banyak Proyek Ditunda, Konsumsi Semen Nasional Turun 16,3 Persen

Penundaan berbagai proyek konstruksi oleh pemerintah maupun sektor swasta diduga menjadi faktor utama rendahnya konsumsi semen per Juli 2020.

Baca Selengkapnya

Semen Kupang Curhat Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Pasokan di NTT

18 Februari 2020

Semen Kupang Curhat Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Pasokan di NTT

Kondisi berbeda disampaikan oleh Direktur Utama Semen Kupang Ery Susanto mengenai bisnis semen di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Industri Semen Kelebihan Pasokan 30 Juta Ton

27 Oktober 2018

Industri Semen Kelebihan Pasokan 30 Juta Ton

Kondisi industri semen tanah air tengah menghadapi tantangan.

Baca Selengkapnya

PT Semen Padang Ingin Produknya Digunakan Tol Padang-Pekanbaru

9 Agustus 2018

PT Semen Padang Ingin Produknya Digunakan Tol Padang-Pekanbaru

PT Semen Padang saat ini tengah mengalami kelebihan suplai.

Baca Selengkapnya

Harga Batu Bara Naik, Industri Semen Minta Insentif ke Pemerintah

1 Agustus 2018

Harga Batu Bara Naik, Industri Semen Minta Insentif ke Pemerintah

Christian Kartawijaya mengatakan industri semen tengah tertekan karena lonjakan harga batu bara.

Baca Selengkapnya

Industri Semen Menjerit, Tertekan Lonjakan Harga Batu Bara

31 Juli 2018

Industri Semen Menjerit, Tertekan Lonjakan Harga Batu Bara

Melonjaknya harga batu bara memukul industri semen.

Baca Selengkapnya

Pulau Jawa Jadi Penopang Utama Penjualan Semen Indonesia

21 November 2017

Pulau Jawa Jadi Penopang Utama Penjualan Semen Indonesia

Pasar Semen Indonesia di Pulau Jawa mencapai 38 persen.

Baca Selengkapnya

Penjualan Semen Indonesia Grup Oktober 2017 Naik 11,8 Persen

21 November 2017

Penjualan Semen Indonesia Grup Oktober 2017 Naik 11,8 Persen

Penjualan domestik dan ekspor Semen Indonesia Grup pada Oktober 2017 sebesar 2,91 juta ton.

Baca Selengkapnya

Semen Thailand Bangun Pabrik US$ 600 Juta di Cilegon

20 November 2017

Semen Thailand Bangun Pabrik US$ 600 Juta di Cilegon

Pabrik Siam Cement Group (SCG) didorong merealisasikan pembangunan pabrik naphtha cracker di Cilegon dengan nilai investasi US$ 600 juta.

Baca Selengkapnya