Apindo: Smelter Itu Tak Ada Gunanya

Reporter

Editor

Abdul Malik

Jumat, 20 Desember 2013 03:16 WIB

Sofjan Wanandi. TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan pembangunan smelter sebagai upaya hilirisasi industri mineral merupakan langkah yang tidak tepat. "Smelter itu sudah tidak feasible, tidak ada gunanya. Butuh investasi yang tinggi untuk bangun smelter," kata Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi pada 19 Desember 2013 dalam jumpa pers mengenai economic outlook pada 2014 di kantor pusat Apindo, Jakarta.

Sofjan menuturkan, dengan menghentikan ekspor bahan baku mineral, nilai ekspor bisa menurun sekitar US$ 8 - 9 miliar. Menurut dia, penghentian ekspor perlu dilakukan secara bertahap. Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (Minerba) perlu disesuaikan dalam menghadapi tekanan besar seperti sekarang ini. Beberapa hasil mineral yang sudah mengalami pengolahan awal sebaiknya diberikan kelonggaran untuk diekspor. “Kita mesti bantu Freeport dan industri nikel. Freeport kan sudah ada value added," ujar dia. (Baca juga : Kadin: UU Minerba Tak Larang Ekspor )

Sofjan mengatakan perusahaan pertambangan tidak membangun smelter karena dianggap tidak feasible (tidak mungkin dilakukan). Pembangunan smelter membutuhkan power plant. Lagi pula, tarif listrik yang melonjak membuat mereka tak berminat membangun smelter sendiri.

Presiden Direktur PT Newmont Nusa Tenggara Martiono Hadianto sebelumnya mengatakan pembangunan smelter oleh perseroan tidak ideal karena memerlukan pasokan konsentrat yang konstan. “Sedangkan produksinya naik-turun setiap tahun,” ujar dia. (Baca juga : UU Minerba Dipastikan Berlaku Tahun Depan )

Sofjan mengatakan penetapan Undang-Undang Minerba merupakan kesalahan semua pihak, baik pemerintah maupun pengusaha. Soalnya, saat undang-undang itu dibentuk, harga komoditas tambang masih terbilang sangat bagus. (Baca juga : Pengusaha Tolak Larangan Ekspor Mineral Mentah)

Ia menyoroti rencana kenaikan tarif dasar listrik yang sangat tinggi pada 2014 yang akan menyulitkan industri hulu. Kondisi itu akan secara otomatis berdampak pada industri hilir. Sofjan menyebutkan dalam kondisi seperti ini, pembangunan smelter tidaklah layak. “Yang diperlukan saat ini, yakni koordinasi antara pemerintah dan pengusaha terkait persoalan hilirisasi mineral ini,” ujar Sofjan.

APRILIANI GITA FITRIA


Berita Terpopuler :
Merpati Terbukti Masih Memikat
Menteri Hatta Fokus Hadapi Tapering Off
Stimulus The Fed Ditarik, Dolar Tembus 12.500
Ekspor Ranjang Perusahaan Ini Menembus Pasar Eropa

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

5 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

1 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

5 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

7 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

9 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

25 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

26 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

26 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

27 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

28 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya