TEMPO.CO, Surabaya - Menjelang Hari Natal dan Tahun Baru 2014, Pertamina menambah persediaan premium dan solar sebesar lima persen di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Asisten Manager Eksternal Relation Pertamina Marketing Operation Region V, Heppy Wulansari memperkirakan peningkatan kebutuhan bahan bakar pada akhir tahun ini tidak mengalami lonjakan tinggi. "Tahun kemarin saja peningkatan konsumsi premium hanya tiga persen dan solar satu persen," kata Heppy dalam siaran persnya, Selasa, 17 Desember 2013.

Menurut Heppy, penambahan 5 persen untuk Natal dan tahun baru sudah lebih dari cukup. Saat ini, penyaluran normal untuk premium sebesar 481.449 kiloliter dan 229.356 kiloliter untuk solar.

Penambahan persediaan itu juga seiring dengan penambahan waktu pelayanan terminal bahan bakar minyak dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di jalur strategis, sampai pembentukan satuan petugas mulai 22 Desember 2013, hingga 8 Januari 2014. Pertamina juga mengantisipasi lonjakan kebutuhan elpiji 3 kilogram. "Kami siapkan penambahan stok tujuh persen dari konsumsi rata-rata bulanan," kata Heppy.

Pada kondisi biasa, ia melanjutkan, kebutuhan elpiji 3 Kilogram sebanyak 85.591 metrik ton. Pada Desember ini, diperkirakan kebutuhan itu meningkat menjadi 91.893 metrik ton. Tahun lalu konsumsi elpiji 3 kilogram naik empat persen atau dari 76.142 metrik ton menjadi 79.942 metrik ton.

Untuk BBM bersubsidi di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, Heppy menegaskan bahwa penyaluran masih cukup aman. Sisa kuota diperkirakan bisa mencukupi hingga akhir tahun. Sampai dengan November 2013, tercatat realisasi premium di Region V mencapai 5.043.754 kiloliter atau 88 persen dari kuota 2013 sebesar 5.761.601 kiloliter. Adapun untuk solar, realisasi tercatat 2.402.781 kiloliter atau sekitar 87 pasar dari kuota sebesar 2.760.149 kiloliter.

AGITA SUKMA LISTYANTI