Penguatan Dolar Benamkan Rupiah  

Kamis, 5 Desember 2013 12:49 WIB

REUTERS/Lee Jae-Won

TEMPO.CO, Jakarta - Membaiknya data-data ekonomi Amerika masih menjadi pemicu menguatnya mata uang Negara Abang Sam. Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, mengatakan selain didukung oleh neraca transaksi berjalan yang masih defisit, pelemahan rupiah juga disebabkan oleh penguatan dolar terhadap semua mata uang. "Dolar kembali menguat akibat membaiknya data ekonomi Amerika," kata dia dalam riset hariannya.

Data ekonomi Amerika kembali diumumkan membaik dinihari tadi walaupun pemaparan beige book bank sentral Amerika (The Fed) memperlihatkan belum ada kepuasan dari pengambil kebijakan terhadap situasi pemulihan ekonomi. Indeks dolar menguat tipis semalam setelah membaiknya angka penjualan rumah baru.

Kurs rupiah di pasar non deliverable forward (NDF) satu bulan sebesar per 12.025 per dolar Amerika sudah melangkahi kurs referensi Bank Indonesia (Jisdor) yang berada di level 12.018 hari ini.

Upaya menahan pelemahan rupiah, seperti dikatakan para petinggi BI, akan dilakukan dengan cara menjalankan intervensi dan menerapkan kebijakan moneter ketat. "Meski demikian, BI hanya akan memperhalus pelemahan rupiah tanpa ada tujuan untuk membawa rupiah ke level yang jauh lebih kuat."

Analis pasar uang dari PT Harvest International Futures, Tony Mariano, berpendapat ekspektasi negatif pelaku pasar atas menipisnya likuiditas dolar di dalam negeri membuat nilai tukar rupiah kian tertekan. "Walhasil, pelaku pasar pun cenderung memborong dolar guna menghindari potensi kerugian nilai tukar."

Menurut Tony, faktor spekulasi pengurangan stimulus bank sentral Amerika (tapering off) masih menjadi penyebab utama tingginya volatilitas rupiah. Pasalnya, setiap indikasi perbaikan perekonomian AS selalu memicu spekulasi pengurangan stimulus akan dipercepat. Oleh karena itu, tanpa adanya kehadiran sentimen positif, rupiah diprediksi masih akan melemah hingga akhir pekan.

M. AZHAR | MEGEL JEKSON




Topik terhangat:
Sitok Dituduh Hamili Wanita HIV/AIDS dan Kondom Kecelakaan Paul Walker Polwan Berjilbab Jokowi Nyapres

Berita lain:
Bu Pur Panggil Kapolri 'Dik Tarman'
Alasan Ahok Minta Pintu Tol Semanggi I Ditutup
Bu Pur di Mata Kapolri Sutarman
Sidak ke Menteng Atas, Jokowi: Saya Kecewa!
Pacari Sandra Dewi, Fans Club Edgar Senang

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

8 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

10 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

16 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya