Menhut Restui Tambang Emas Terbuka di Banyuwangi  

Reporter

Selasa, 26 November 2013 16:54 WIB

Seorang penambang emas tradisional dan ilegal memasukan hasil tambangnya ke sebuah mesin yang dicampur dengan air raksa untuk kembali memisahkan antara tanah atau batu dengan emas murni di Purworejo, Jawa Tengah, (4/6). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Banyuwangi - PT Bumi Suksesindo (BSI) akan melakukan penambangan emas secara terbuka di Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. Penambangan dilakukan setelah PT BSI mengantongi persetujuan dari Menteri Kehutanan mengenai alih fungsi hutan lindung di gunung tersebut menjadi hutan produksi.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi, Husnul Chotimah, menyampaikan hal itu usai menggelar konsultasi publik tentang penyusunan dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) pertambangan terbuka, Selasa, 26 November 2013. Konsultasi publik yang tertutup untuk wartawan itu digelar di Perkebunan Sungailembu, Kecamatan Pesanggaran.

Menurut Husnul Khotimah, Menhut mengizinkan alih fungsi hutan lindung di Gunung Tumpang Pitu menjadi hutan produksi seluas seribu hektare. Surat izin itu, kata Husnul, turun pada November ini. PT BSI akan memulai produksi penambangan emas pada 2016. "Dalam dua tahun ini masih menyusun amdal dan konstruksi infrastruktur," kata Husnul.

Pemisahan bijih emas, kata Husnul, tidak akan terlalu mencemari lingkungan karena menggunakan zat kimia sianida. Menurutnya, PT BSI berjanji, limbah tidak akan dibuang ke alam, tetapi diolah ulang menggunakan sistem pelindian. Limbah yang dihasilkan dipakai untuk membasahi tanah dan batuan yang dikeruk.

Kandungan mineral emas di bawah hutan Gunung Tumpang Pitu tersebut diklaim mencapai 1 miliar ton. Nilainya diperkirakan mencapai Rp 70 triliun.

Tertutupnya konsultasi publik itu disesalkan oleh aktivis lingkungan dari Banyuwangi's Forum for Environmental Learning (BaFFEL), Rully Fauzi Latif. Rully bercerita, dia dicegat sekitar 10-15 aparat gabungan TNI dan Kepolisian Resor Banyuwangi serta satuan pengamanan perkebunan saat ingin mengikuti konsultasi publik. "Saya tidak boleh masuk karena tak punya undangan," kata dia.

Menurut Rully, konsultasi publik tersebut seharusnya terbuka untuk masyarakat secara umum. Sebab, konsultasi itu menyangkut kepentingan orang banyak, baik yang terdampak langsung maupun tidak langsung.


IKA NINGTYAS

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

8 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

1 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

5 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

7 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

9 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

26 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

26 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

27 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

28 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

28 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya