Kilang gas PT Arun LNG di Lhokseumawe, Aceh. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Penurunan harga minyak setelah kesepakatan pembatasan nuklir Iran tercapai dinilai masih bersifat sementara. Pasar diperkirakan tidak akan bereaksi banyak untuk merespons penurunan harga minyak hari ini.
Dalam perdagangan awal yang dibuka Senin, 25 November 2013, harga minyak Brent turun US$ 2,89 ke posisi $ 108,16 per barel. Sementara harga minyak light sweet AS jatuh 84 sen menjadi US$ 93,64 per barel. "Pasar masih menunggu detail dari kesepakatan tersebut, sebelum terjadinya penurunan harga minyak yang lebih signifikan, " kata Le Brun analis pasar dari OptionsXpress di Sydney.
Mark Keenan dari Societe Generale Strategist mengatakan, kesepakatan itu pastinya berdampak pada penurunan harga minyak. "Harga pasar akan menyesuaikan dengan prospek ekspor Iran di masa mendatang," katanya.
Meskipun begitu, kata Keenan, tidak mudah bagi Iran untuk langsung menggenjot produksinya. Sanksi yang selama ini diberlakukan telah melumpuhkan fasilitas produksi minyak Iran. "Karena itu, mereka tidak akan cepat bisa recovery."
Barclays memperkirakan dengan adanya perlambatan produksi dan investasi di sektor minyak Iran, Negeri Mullah itu tidak mungkin bisa memulihkan produksi minyaknya dengan cepat.
Salah satu isi kesepakatan itu menyebutkan bahwa selama enam bulan ke depan, Iran belum diizinkan untuk meningkatkan penjualan minyaknya. Meskipun begitu, tetap saja setiap perkembangan yang menyangkut penurunan ketegangan di Timur Tengah cenderung diikuti oleh penurunan harga minyak mentah.
"Pasar masih menunggu apa yang benar-benar terjadi terjadi setelah enam bulan ke depan, ketika lebih banyak minyak mentah Iran yang masuk ke pasar," kata Chee Tat Tan, analis investasi pada Phillip Futures di Singapura.
Yang pasti, keanggotaan Iran di Organisasi Negara Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dapat mengurangi dampak terhadap pasar secara global. Sebab, setiap peningkatan produksi minyak Iran akan diikuti oleh pemangkasan pasokan dari Arab Saudi atau negara lainnya."Untuk menjaga keseimbangan pasokan di pasar" kata Carl Larry, President Oil Outlooks & Opinions LLC.
Penerapan sanksi terhadap Iran telah memangkas ekspor minyak negara tersebut dari 2,5 juta barel per hari pada 2011, anjlok menjadi 1 juta barel per hari.
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
8 Januari 2024
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.