TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan, kerja sama industri antara Indonesia dan Australia belum terganggu akibat memanasnya hubungan di antara kedua negara. Namun, jika kondisi ini terus berlangsung, kerja sama ekonomi kedua negara bisa terganggu.
"Kan baru beberapa hari. Kalau berjalan berbulan-bulan baru terganggu," kata Hidayat di kantornya, Jumat, 22 November 2013.
Tidak seperti di sektor militer, hubungan bisnis antara kedua negara masih terus berjalan. Hidayat mengatakan, agar hubungan Indonesia dan Australia tidak terganggu, ia mendesak pemerintah Australia untuk segera minta maaf pada Indonesia.
"Hubungan business to business jadi kaku. Sekarang hubungannya tidak baik, saya menganjurkan Australia untuk minta maaf meski penyadapan itu terjadi di masa lalu," katanya.
Hidayat mengatakan kerja sama industri di dua negara tidak begitu banyak. Kerja sama industri dilakukan di sektor tambang, konstruksi, serta ekspor sapi. Menurut dia, kerja sama industri ini masih berjalan normal. Namun ia khawatir, jika Australia mempertahankan sikapnya, dalam jangka panjang hubungan bisnis dan perdagangan di antara kedua negara akan terganggu.
"Travel warning sudah meningkatkan ketegangan hubungan antara dua negara, padahal turis Australia banyak. Jangka pendek memang tidak pengaruh, tapi kalau tidak diselesaikan dalam jangka panjang, akan pengaruh," katanya.
Hubungan Indonesia dan Australia memanas menyusul penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia pada beberapa pejabat tinggi Indonesia, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009. Indonesia sudah menarik pulang duta besarnya dan memutus hubungan kerja sama intelijen dengan Australia. Pemerintah juga akan mengkaji beberapa kerja sama antara kedua negara.
ANANDA TERESIA
Terpopuler
Ini Dia Orang Indonesia Paling Tajir
Disebut Bintang Porno, Marty: Mereka Putus Asa
Daftar Lengkap 50 Orang Indonesia Paling Kaya
Perlu Berapa Jam untuk Membobol Situs Australia?
Berita terkait
Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin
7 hari lalu
Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.
Baca SelengkapnyaIntip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024
53 hari lalu
Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.
Baca SelengkapnyaSetelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024
54 hari lalu
Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?
Baca SelengkapnyaGara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh
58 hari lalu
Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu terakhir Moskow mengecam apa yang mereka lihat sebagai bukti niat Barat untuk menyerang Rusia secara langsung.
Baca SelengkapnyaRusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina
58 hari lalu
Kemlu Rusia memanggil Dubes Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lambsdorff menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman
Baca SelengkapnyaTMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024
21 Februari 2024
TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.
Baca SelengkapnyaCara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin
17 Januari 2024
Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.
Baca SelengkapnyaKomisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter
9 Januari 2024
Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).
Baca SelengkapnyaIndef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa
28 Desember 2023
Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK
26 Desember 2023
Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.
Baca Selengkapnya