TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan antara Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium terkait akuisisi saham PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) di Singapura menghasilkan lima kesepakatan. Salah satunya soal akan dilakukan transfer saham bukan berdasarkan transfer aset seperti yang sebelumnya tertera pada master agreement.
"Tentu BPKP masuk melakukan audit beserta dengan auditor utama," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Rabu, 13 November 2013. Dia mengatakan batas waktu hasil audit pada November akan diusahakan secepatnya.
Hasil audit akan menentukan apakah akuisisi saham dapat dilakukan langsung atau kembali ke jalan arbitrase. Berdasarkan hasil pertemuan di Singapura, jika audit berada pada angka lebih tinggi US$ 20 juta dari US$ 556 juta, atau lebih rendah US$ 20 juta dari US$ 556 juta, jalan arbitrase akan ditempuh.
Dalam kesempatan itu, Hatta tidak menyebutkan secara detail kapan audit terhadap Inalum akan dimulai. Ia mengaku kondisi akuisisi Inalum saat ini sudah jauh lebih maju.
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
4 hari lalu
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia
Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.