Pertumbuhan Kredit Jangan Terlalu Tinggi  

Reporter

Rabu, 13 November 2013 15:18 WIB

Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank BCA. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiaatmadja, setuju pertumbuhan kredit perlu direm. "Kalau kredit tinggi, akselerasi ekonomi tinggi, bahaya, karena industri hulu kita kurang, bahan baku banyak impor, kurs bisa terancam," kata Jahja kepada Tempo, Rabu, 13 November 2013.

Jahja tidak keberatan dengan keputusan Bank Indonesia menaikkan lagi BI rate 0,25 persen kemarin. Apalagi jika pertimbangan bank sentral adalah defisit neraca perdagangan dan kurs yang sudah menembus Rp 11.500 per dolar AS.

Ia yakin kenaikan BI rate tidak akan berdampak terlalu negatif pada kinerja perbankan. Ia memprediksi pertumbuhan kredit tahun ini tetap di atas 20 persen. "Kalau tahun depan bisa diturunkan ke 14 sampai 16 persen," ucapnya.

Sektor kredit yang tumbuh melemah kemungkinan kredit konsumsi. "Kredit pemilikan rumah dan kredit kendaraan bermotor akan melemah," kata Jahja.

Kemarin, rapat Dewan Gubernur BI memutuskan untuk menaikkan lagi BI rate 0,25 persen ke level 7,5 persen. Ini artinya, sepanjang Juni-November 2013, total kenaikan BI rate 1,75 persen. Juru bicara BI, Difi Johansyah, mengatakan kenaikan BI rate bertujuan untuk mengendalikan permintaan domestik. "Sisi demand masih tinggi tercermin dari kredit yang masih tinggi," ucap Difi.

Pertumbuhan kredit tercatat 23,1 persen (yoy) pada September 2013, meningkat dibandingkan Agustus 2013 (yoy) yang sebesar 22,2 persen. Pada September, kredit investasi tumbuh paling tinggi 33 persen, kredit modal kerja 21,9 persen, dan konsumsi 17 persen.

Meski begitu, kenaikan tersebut diklaim BI lebih disebabkan dampak revaluasi pelemahan nilai tukar rupiah. "Jika dalam perhitungan kurs tetap, pertumbuhan kredit diklaim dalam tren menurun, yakni dari 20,2 persen pada Agustus dan 19,9 persen pada September," ucap Difi.

BI memprediksi kredit bakal berada pada kisaran 18-20 persen untuk keseluruhan tahun 2013 dan berkisar 15-17 persen tahun 2014. "Perlambatan ini sesuai dengan upaya mengerem permintaan domestik," ucapnya.

MARTHA THERTINA







Terpopuler :
Pelindo Kerja Sama dengan Bank Dunia Turunkan Biaya Logistik
BI Rate Naik Jadi 7,5 Persen
BI Rate Naik, Saham Perbankan Berguguran
Gas Bocor, Bupati Kutai Minta Total Beri Kompensasi
Retail Internasional Incar Desain Hemat Energi

Berita terkait

Sejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online

1 hari lalu

Sejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online

OJK memblokir ribuan rekening yang berhubungan dengan judi online.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

2 hari lalu

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendapatkan kenaikan peringkat pada level BBB dari lembaga internasional, Fitch Ratings. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

15 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

15 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

24 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

24 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

27 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

35 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

37 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

40 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya