Polisi Periksa Direktur dan Karyawan Bank Global

Reporter

Editor

Selasa, 14 Desember 2004 02:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Polisi juga meminta keterangan dari empat orang nasabah yang melaporkan dugaan penipuan yang dilakukan Bank Global. Sampai tadi malam, pemeriksaan masih terus berlangsung. Menurut Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri Komjen Pol Suyitno Landung, polisi meminta keterangan Direktur Kepatuhan Bank Global, Direktur Operasional, dan beberapa karyawan Bank Global yang diajak ikut mengalihkan dana reksa milik nasabah ke deposito. Sedangkan Direktur Utama Bank Global melarikan diri. “Sementara ini (Polri) menyita dua truk (berisi) dokumen dan melakukan pemeriksaan delapan orang pegawai Bank Global yang terlibat pemindahan dokumen itu,” kata Suyitno.Suyitno mengatakan, polisi menerima laporan Minggu (12/12) malam bahwa ada sejumlah orang yang ingin memindahkan dokumen. “Tadi Minggu ada laporan, beberapa orang masuk Bank Global mau mengambil dokumen. Senin pagi, ada nasabah yang ingin menduduki Bank Global, menagih janji bank tersebut. Polisi datang untuk memberikan bantuan,” katanya.Suyitno menambahkan, kasus itu berawal dari laporan nasabah ke Mabes Polri dan Polda Metro Jaya. Laporan itu masuk ke Mabes pada 28 Nopember.Nasabah melaporkan bahwa Bank Global melakukan penipuan, karena produk dana reksa nasabah ketika jatuh tempo tidak bisa dicairkan, malah dialihkan menjadi deposito.Berdasarkan pengamatan Tempo, polisi membongkar truk yang membawa dokumen di halaman depan gedung Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri. Dokumen itu dimasukkan dalam dus-dus. Ukuran dus ada yang besar dan kecil. Dua pegawai BI ikut mengawasi penurunan dokumen tersebut, yang antara lain berisi jurnal, deposito, laporan rekapitulasi Juni-Juli 2002, dan financial control. Dokumen-dokumen itu kemudian dibawa masuk ke dalam ruang Bareskrim, Mabes Polri.Polisi melakukan penyitaan dua truk berisi dokumen dari Bank Global, di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Saip, supir truk dengan nomor polisi B 9035 TP, mengaku bahwa dirinya tidak tahu dokumen itu akan dibawa ke polisi. Minggu malam sekitar pukul 21.00 WIB, kata Saip, ada orang yang meminta untuk membantu pindahan barang dari Bank Global. Martha Warta Silaban - Tempo

Berita terkait

MA Dukung Putusan Bebas Terdakwa Korupsi BJB Banten  

30 Desember 2015

MA Dukung Putusan Bebas Terdakwa Korupsi BJB Banten  

Putusan hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang membebaskan terdakwa Wawan Indrawan bukan putusan haram.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Alasan KPK Tunda Pemeriksaan Hadi Poernomo

16 Maret 2015

Tak Ada Alasan KPK Tunda Pemeriksaan Hadi Poernomo

Hadi Poernomo sudah dua kali mangkir dari pemanggilan KPK.

Baca Selengkapnya

SP3 Bank Bukopin, Wakil Jaksa Agung: Enggak Tahu  

12 Desember 2014

SP3 Bank Bukopin, Wakil Jaksa Agung: Enggak Tahu  

Kasus tersebut sudah muncul sejak 2012.

Baca Selengkapnya

KPK: Kalau Saham BCA Anjlok, Itu Risiko

26 November 2014

KPK: Kalau Saham BCA Anjlok, Itu Risiko

KPK tak mau ambil pusing kalau saham BCA turun gara-gara disebut-sebut terlibat di kasus korupsi Hadi Poernomo.

Baca Selengkapnya

TPDI Pertanyakan Status Tersangka Setya Novanto  

14 Oktober 2014

TPDI Pertanyakan Status Tersangka Setya Novanto  

Di berkas peninjauan kembali, terpidana kasus cessie Bank Bali yang buron, Joko Tjandra, dituliskan status tersangka Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

TPDIP Gugat KPK dan Kejaksaan Kasus Setya Novanto

14 Oktober 2014

TPDIP Gugat KPK dan Kejaksaan Kasus Setya Novanto

Surat TPDI dibalas pada Juni 2014, yaitu KPK mengatakan akan mengambil sikap atas kasus ini. "Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan juga dari KPK."

Baca Selengkapnya

Silikon Payudaranya Lumer, Malinda Dee ke Klinik  

3 Oktober 2014

Silikon Payudaranya Lumer, Malinda Dee ke Klinik  

"Katanya Malinda Dee sudah sekitar dua-tiga hari dirawat di klinik akibat mengalami gangguan di payudaranya," kata Dominikus.

Baca Selengkapnya

Pembobol BJB Dituntut 10 Tahun Penjara

30 September 2014

Pembobol BJB Dituntut 10 Tahun Penjara

Selain membobol BJB, Yudi Setiawan juga terbukti menggangsir Bank Jatim Cabang HR Muhammad Surabaya lewat kredit fiktifnya.

Baca Selengkapnya

Jenguk Ayah di KPK, Nadia Mulya Bawa Nasi Kuning

27 Mei 2014

Jenguk Ayah di KPK, Nadia Mulya Bawa Nasi Kuning

KPK juga kedatangan pembesuk untuk bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dan bekas Kepala Bappebti Syahrul R. Sampurnajaya.

Baca Selengkapnya

Empat Analis Bank Jatim Divonis Bebas

26 Mei 2014

Empat Analis Bank Jatim Divonis Bebas

Pekerjaan terdakwa bukan sebagai analis kredit, melainkan
sebagai staf pemasaran.

Baca Selengkapnya