Oktober, Inflasi Kembali Terjadi  

Jumat, 1 November 2013 13:14 WIB

Seorang pedagang menata bahan makanan jualannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (2/1). ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pada Oktober 2013 terjadi inflasi sebesar 0,09 persen. "Dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 145,87," kata Kepala BPS, Suryamin, dalam konferensi pers, Jumat, 1 November 2013.

Ia menjelaskan, dari 66 kota yang menjadi obyek survei IHK, ada 39 kota yang mengalami inflasi. Adapun 27 kota mengalami deflasi. Menurut data BPS, inflasi tertinggi terjadi di Sibolga, yaitu sebesar 1,25 persen dengan IHK 153,62.

Sebelumnya, pada September 2013 tercatat terjadi deflasi sebesar 0,35 persen dengan IHK sebesar 145,74. Dari 66 kota IHK, tercatat 53 kota mengalami deflasi dan 13 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Sorong 4,28 persen dengan IHK 170,68 dan terendah terjadi di Surabaya 0,02 persen dengan IHK 144,19.

Bulan Oktober ini, inflasi terendah dialami Samarinda sebesar 0,05 persen dengan IHK 159,33. BPS melaporkan, deflasi tertinggi ada di Ambon sebesar 3,82 persen dengan IHK 150,07. Sedangkan Watampone mengalami deflasi terendah, yaitu 0,02 persen dengan IHK 159,20.

Suryamin mengungkapkan, inflasi muncul karena kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks beberapa kelompok pengeluaran. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau tercatat naik 0,55 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,26 persen, dan kelompok kesehatan 0,33 persen. Adapun kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tercatat naik 0,31 persen, sementara kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,53 persen

Ada dua kelompok yang mengalami deflasi, yaitu kelompok bahan makanan dan kelompok sandang. Deflasi untuk kelompok bahan makanan sebesar 0,62 persen. Adapun kelompok sandang mengalami deflasi 0,56 persen.

Suryamin menuturkan, tingkat inflasi sepanjang Januari-Oktober 2013 sebesar 7,66 persen. Ia mengungkapkan, tingkat inflasi year-on-year Oktober 2013 terhadap Oktober 2012 sebesar 8,32 persen.

BPS menyatakan komponen inti pada Oktober 2013 mengalami inflasi 0,34 persen. Adapun tingkat inflasi komponen inti pada Januari -Oktober 2013 sebesar 4,30 persen serta tingkat inflasi komponen inti year-on-year Oktober 2013 terhadap Oktober 2012 sebesar 4,73 persen.

MARIA YUNIAR

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

13 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

13 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

13 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

13 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

13 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

13 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya