Pemred Tempo Tampil Jenaka di Investor Summit
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Kamis, 31 Oktober 2013 15:03 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Pemimpin Redaksi Majalah Berita Mingguan Tempo, Wahyu Muryadi, tampil jenaka saat menjadi moderator acara seminar di sela-sela agenda Investor Summit di Surabaya. Duduk di antara dua narasumber, Giring Nidji, dan investor saham kakap Indonesia, Lo Keng Hong, Wahyu melempar humor-humor segar yang membuat peserta seminar tergelak.
Setelah Giring Nidji memberi testimoni soal investasi saham di pasar modal, Wahyu menyebut vokalis band itu cocok menjadi motivator keluarga ketimbang investor pasar modal. "Saat Anda bicara, saya ini sudah mikir, apa pekerjaan yang cocok untuk Anda. Sepertinya cocok jadi motivator Keluarga Berencana," kata Wahyu yang disambut gelak tawa hadirin di Investor Summit, Kamis, 31 Oktober 2013.
Mendengar ucapan wahyu, gantian Giring mengatakan yang membedakan dirinya dengan Wahyu hanya soal potongan rambut. Sikap jenaka Wahyu mampu membawa suasana menjadi cair dan rileks. Sebelum Wahyu membanyol, Erick Thohir, pemilik klub raksasa Liga Italia Inter Milan, memaparkan kiat-kiat bisnisnya. Saat Erick berpidato, suasananya cenderung kaku karena dia berbicara serius tentang investasi, sepak bola, dan rencana bisnisnya ke depan.
Sikap jenaka Wahyu juga keluar saat dia memberi kesempatan bicara pada Lo Keng Hong. Merasa sulit mengucapkan nama Lo Keng Hong, Wahyu spontan memanggil Hong saja. "Sekarang giliran Bapak Hong. Namanya sulit, jadi saya panggil Hong-Hong saja," kata dia.
Wahyu mengatakan Keng Hong adalah sosok yang tenang karena duitnya banyak. Orang yang duitnya banyak, kata Wahyu, pembawaannya cenderung tenang, semau gue dan enggan berbicara banyak di hadapan orang. Wahyu menyarankan Keng Hong lebih banyak hidup menyendiri di taman, mulai pagi, siang, sore hingga malam hari.
Orang kaya, kata Wahyu, biasanya saat membeli tiket pesawat enggan memilih kelas ekonomi dan menghindari tiket promo. Mendengar penyataan Wahyu, Keng Hong tertawa dan menuturkan bahwa dia selalu duduk di kelas bisnis. "Saya mengusulkan agar Giring yang bernyanyi dan bapak yang mendengarkan di taman saja," kata Wahyu diiringi tawa peserta.
DIANANTA P. SUMEDI
Topik Terhangat:
Suap Bea Cukai | Buruh Mogok Nasional | Suap Akil Mochtar | Misteri Bunda Putri | Dinasti Banten
Berita Terpopuler:
Detik-detik Menegangkan Penangkapan Heru
Soal Lurah Susan, Menteri Gamawan Pasrah
Kekayaan Prabowo Lebih dari Rp 1,6 Triliun
Tolak Ahok, PPP Dinilai Mirip Anak Kecil
Polisi Penangkap Heru Teman Sekelas di SMA