Sepekan, Rupiah Menguat 308 Poin  

Jumat, 25 Oktober 2013 18:01 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Berlanjutnya tren pelemahan dolar Amerika mengantarkan rupiah ke ekuilibrium baru di level 11.000 per dolar.

Di transaksi pasar uang, rupiah menguat 140 poin (1,2 persen) ke level 11.015 per dolar Amerika. Selama sepekan, rupiah telah mengalami apresiasi sebanyak 308 poin (2,72 persen) dari posisi akhir pekan sebelumnya.

Ekonom PT BNI Securities, Heru Irvansyah, mengatakan pelemahan dolar yang terjadi selama sepekan telah melepaskan tekanan rupiah. Imbasnya, rupiah menguat signifikan. "Berakhirnya krisis anggaran serta kemungkinan mundurnya pemangkasan stimulus Bank Sentral Amerika (The Fed) menjadi katalis negatif bagi dolar."

Iklim investasi di pasar keuangan kembali pulih seiring keberhasilan pemerintah dan Kongres Amerika yang menyepakati penambahan anggaran hingga Februari 2013. Seiring dengan itu, The Fed masih urung mengurangi stimulusnya karena data tenaga kerja belum menunjukkan perbaikan berarti.

Pelemahan dolar telah berdampak pada menguatnya hampir seluruh mata uang Asia, kecuali yen. Hal itu karena pelaku pasar kembali berinvestasi di pasar berkembang sehingga likuiditas dolar meningkat. "Bila bulan lalu mengalami capital outflow, saat ini pasar berkembang kembali mengalami capital inflow," ungkap Heru.

Heru optimistis pulihnya kepercayaan investor di pasar berkembang akan menggiring rupiah kembali ke kisaran 10.000 per dolar pada akhir tahun.

Mata uang regional cenderung menguat hingga pukul 17.30 WIB. Euro ditransaksikan di US$ 1,3794, pound sterling US$ 1,6186, dan yen 97,23 per dolar Amerika. Dolar Singapura ditransaksikan di 1,2359 per dolar Amerika, won 1.062,06 per dolar, dolar Hong Kong 7,7532 per dolar Amerika, dan yuan 6,0836 per dolar.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya