Maskapai Wajib Sediakan Lebih dari 100 Ban Serep  

Reporter

Selasa, 22 Oktober 2013 10:11 WIB

Pesawat Lion Air. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo mengatakan maskapai penerbangan seharusnya diwajibkan menyediakan ratusan ban pesawat cadangan yang bisa langsung digunakan. Hal ini harus dilakukan demi menghindari gangguan penerbangan lantaran kerusakan ban. "Sebagai perbandingan, Garuda punya ratusan ban serep siap pakai di Cengkareng," kata dia kepada Tempo, Selasa, 22 Oktober 2013.

Masalah stok ban bekas mengemuka setelah maskapai Lion Air menunda penerbangan di rute Padang-Jakarta. Pada Kamis, 17 Oktober 2013, penerbangan itu tertunda selama tujuh jam karena Lion kekurangan ban cadangan pesawat. Belakangan terungkap fakta baru bahwa ban-ban milik Lion Air ditahan Bea Cukai. Lion diduga memanipulasi dokumen impor ban bekas dengan nama ban baru.

Dudi mengatakan stok berupa ban bekas pun tidak masalah. Menurut dia, ada ketentuan yang memperbolehkan pesawat menggunakan ban bekas dan vulkanisir (ban bekas yang dilapisi kembali). Namun, hal ini harus diimbangi dengan pengawasan atas siklus maksimal dan batas toleransi ban tersebut. "Jika ketentuan penggunaannya ketat, kemungkinan kecelakaan cenderung kecil," ucapnya.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, mengatakan batas penggunaan ban pesawat rata-rata 180 kali pendaratan. Siklus ini bisa lebih singkat bergantung pada kondisi landasan bandara. Mengecek ban bekas yang sudah tak layak pakai pun cukup sederhana. "Jika ada serat atau benang keluar dari ban, pesawat itu dilarang terbang," ucapnya.

Tempat rekondisi ban bekas pesawat pun tak sembarangan. Kementerian Perhubungan cuma mengizinkan rekondisi ban pesawat Indonesia dilakukan oleh pabrik di Hongkong dan Bangkok Thailand. Selain merekondisi, pabrik-pabrik itu akan memeriksa apakah ban itu masih memenuhi standar sesuai ketentuan Civil Aviation Safety Regulations (CASR) 145 dari International Civil Aviation Organization (ICAO). ""Kalau tidak memenuhi syarat ya dibuang juga," kata Bambang.

Direktur Airport Operation and Services Lion Air, Daniel Putut, mengklaim stok ban pesawat maskapainya sudah aman. "Kami sudah stok 200 buah ban," katanya. Menurut Daniel stok tersebut dapat bertahan selama dua bulan untuk 90 pesawat. Ban-ban tersebut harus diimpor dari Kuala Lumpur, Malaysia, lantaran industri dalam negeri belum mampu memproduksinya.

ISMI DAMAYANTI | MARIA YUNIAR

Berita Terpopuler
Airin Menyewa Hotel Selama di Harvard
Gatot Kenal Holly di Tempat Hiburan Malam
Gatot Diduga Giring Holly ke Apartemennya
Holly Dibunuh, Gatot Berbohong di Australia
Erick Thohir Beli Inter Milan, Rothschild Berang
Ahok Minta Perbaikan Jalan Rampung Sehari




Berita terkait

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

3 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

4 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

8 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

9 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

9 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

13 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

15 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

21 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

21 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

26 hari lalu

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

Perut kembung pada saat bepergian dengan penerbangan pesawat kerap terjadi karena perubahan tekanan udara dan pola makan.

Baca Selengkapnya