TEMPO.CO, Jakarta -PT. Nusantara Infrastructure Tbk.(META) mengeluarkan belanja modal senilai RP 52 miliar untuk menggarap ruas tol Pondok Aren-Serpong (BSD). Ruas tol tersebut dioperasikan oleh PT Margautama Nusantara, anak usaha META yang mengoperasikan ruas tol.
Dana itu akan digunakan untuk peningkatan pelayanan pada tahun ini."Sebanyak Rp 34 miliar di antaranya untuk perbaikan jalan, sisanya untuk perbaikan dan perlengkapan sarana jalan lainnya,"kata Chief Operating Officer PT Margautama Nusantara, Joko Santoso dalam keterangan resmi tertulisnya, Kamis, 10 Oktober 2013.
Joko menjelaskan, peningkatan pelayanan tersebut seiring rencana penyesuaian tarif tol yang ditetapkan pemerintah. Mulai 11 Oktober 2013 ini, pemerintah menyesuaikan tarif ruas tol Pondok Aren-Serpong bersamaan dengan 12 ruas tol lainnya. META sendiri mengelola sebanyak empat ruas tol yakni tol BSD, tol BMN Makassar, tol JTSE Makassar, dan tol JLB (JORR W1).
Selain ruas tol Pondok Aren-Serpong sepanjang 7,25 kilometer, ruas milik Nusantara Infrastructure lain yang tarifnya disesuaikan adalah tol BMN di Makassar sepanjang 5,95 kiometer. "Tol Pondok Aren-Serpong naik menjadi Rp 5.000 dari Rp 4.500 atau naik 11 persen dan tol BMN Makassar menjadi Rp 3.000 dari Rp 2.500,"kata dia.
Pihaknya menyatakan berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan. Ia mengklaim ruas tol yang dikelolanya sudah mencapai SPM."Namun kami inginnya melampaui SPM hingga mencapai tingkat customer satisfaction," ujarnya.
Manajemen menyatakan, penyesuaian tarif tol ini akan berdampak pada kenaikan pendapatan sekitar 20 persen-30 persen. Saat ini jumlah kendaraan yang melewati gerbang tol BSD sebanyak 88.746 unit per hari, dan tol BMN Makassar sebanyak 55.273 unit per hari, tol JTSE Makassar sebanyak 37.227 unit per hari, tol JLB (JORR W1) sebanyak 70.365 unit per hari Dibandingkan tahun lalu, traffic kenaikan jumlah kendaraan mencapai 10 persen-12 persen.
RIRIN AGUSTIA
Berita terkait
Proyek Jalan Blora Selatan-Ngawi Segera Terealisasi
8 November 2023
Jalan sepanjang 10 kilometer Randublatung - Getas akan dibangun melalui inpres jalan.
Baca SelengkapnyaJokowi Klaim Masyarakat Minta Pembangunan Jalan Tol Ditambah
24 Juli 2023
Presiden Jokowi mengklaim mendapat banyak permintaan pembangunan jalan tol baru oleh masyarakat lantaran manfaatnya banyak dirasakan
Baca SelengkapnyaSelama 2022, Rp 16,04 Triliun Disalurkan untuk Pembebasan Lahan Jalan Tol
27 Februari 2023
LMAN menyalurkan Rp16,04 triliun untuk pembebasan lahan bagi pembangunan jalan tol sepanjang 2022.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR: Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 Siap Beroperasi
22 Januari 2023
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengeluarkan sertifikat laik fungsi untuk Jalan Tol Semarang - Demak Seksi 2 (KM 448+994-KM 465+000).
Baca SelengkapnyaJalan Tol Semarang - Demak Beroperasi Sebelum Libur Natal dan Tahun Baru 2023
8 Desember 2022
Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II ditargetkan dapat segera beroperasi untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas Nataru.
Baca SelengkapnyaJawaban PUPR Soal Rencana Kenaikan Tarif Jalan Tol di Tahun Ini
15 September 2022
PUPR menyatakan hingga saat ini belum ada keputusan terbaru terkait penyesuaian tarif sejumlah ruas jalan tol.
Baca SelengkapnyaPUPR Akan Lelang Proyek 9 Jalan Tol Senilai Rp 148,9 T
25 Juni 2022
PUPR mencatat terdapat 9 ruas jalan tol dengan total investasi Rp148,9 triliun yang tengah disiapkan untuk nantinya dilelang.
Baca SelengkapnyaWarga Tanah Baru Ancam Demo Proyek Tol Cijago karena Jalan Cuma Diganti JPO
24 Februari 2022
Jalan lingkungan yang bisa dilewati kendaraan roda empat, hanya diganti dengan JPO oleh kontraktor proyek Tol Cijago Seksi 3 di wilayah Tanah Baru.
Baca SelengkapnyaLMAN: Porsi Pembayaran Langsung Pengadaan Lahan 2021 Menjadi 57 Persen
26 Januari 2022
LMAN menyebutkan surat permohonan pembayaran (SPP) yang menjadi syarat pendanaan lahan pun meningkat 87,27 persen
Baca SelengkapnyaBNI dan PT SMI Salurkan Kredit Sindikasi Rp 2,6 Triliun Bangun Tol Cijago
14 Desember 2021
Nilai pembiayaan sindikasi ini Rp 2,68 triliun dengan porsi BNI sebagai lead arranger Rp1,38 triliun dan PT SMI mencapai Rp1,3 triliun.
Baca Selengkapnya