TEMPO.CO, Jakarta - PT Lippo Karawaci menerapkan fasilitas lindung nilai (hedge) untuk seluruh obligasi dolar Amerika Serikat milik perusahaan dari Rp 11.500 menjadi Rp 12.500. "Sebagai bagian dari tata kelola keuangan yang hati-hati," kata Presiden Direktur Lippo Karawaci, Ketut Budi Wijaya, melalui pernyataan tertulisnya, Selasa, 8 Oktober 2013.
Ketut menyatakan langkah korporasi ini diambil dengan pertimbangan nilai tukar rupiah yang melemah lebih lama dari perkiraan sebelumnya. "Langkah ini diambil sebagai pencegahan pelemahan lanjutan dari nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat," kata Ketut. Per Juni 2013, utang obligasi perseroan tercatat sebesar Rp 6,26 triliun.
Ketut menyatakan Lippo Karawaci ingin meyakinkan investor serta pemegang obligasi bahwa perkembangan ekonomi terus dipantau. "Upaya tersebut kami lakukan melalui upaya lindung nilai ini," kata Ketut.
Lippo Karawaci merupakan perusahaan properti dengan divisi bisnis pada residential, township, mal retail, rumah sakit, hotel, dan manajemen aset. Saham perseroan memiliki kapitalisasi pasar Rp 24 triliun hingga 7 Oktober 2013. Harga saham perseroan tercatat menguat 1,96 persen atau 20 poin ke level 1.040 pada transaksi sesi pertama, 8 Oktober 2013.
ISMI DAMAYANTI
Berita Terpopuler Lainnya
Korupsi, Mahfud Md. Siap Potong Jari dan Leher
Ratu Atut Akhirnya Muncul di Hadapan Publik
Dinasti Keluarga Atut & Kemiskinan di Banten
Silsilah Dinasti Banten, Abah Chasan dan Para Istri
Berita terkait
CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu
34 hari lalu
CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.
Baca SelengkapnyaBRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula
3 Februari 2024
ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate
Baca SelengkapnyaDBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan
24 Januari 2024
DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.
Baca SelengkapnyaTertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023
9 Januari 2024
OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaDana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham
29 Desember 2023
Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.
Baca SelengkapnyaKreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir
19 Desember 2023
Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.
Baca SelengkapnyaObligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara
14 Desember 2023
Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaObligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi
30 November 2023
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.
Baca SelengkapnyaBos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan
30 November 2023
Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa
28 November 2023
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?
Baca Selengkapnya