TEMPO.CO, Nunukan - Warga di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, masih merasakan kesulitan mendapatan bahan bakar minyak bersubsidi, baik solar maupun Premium. Pantauan Tempo, Stasiun Pengisan Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan TVRI Nunukan, warga membentuk dua antrean masing-masing sepanjang satu kilometer. Satu antrean kelompok pengemudi kendaraan roda dua dan yang lain roda empat.
Wisnu, pegawai Bea Cukai Nunukan, mengatakan ada empat SPBU di kabupaten yang berbatasan dengan Sabah dan Serawak, Malaysia, itu. "Dua sudah lama tidak beroperasi. Sisanya beroperasi tiga hari setiap minggu," katanya kepada Tempo di Nunukan, Selasa, 8 Oktober 2013.
Dua SPBU beroperasi tiga hari karena stok BBM tidak mencukupi. "Kuota BBM tidak ditambah." Menurut Okta, rekan Wisnu, pengiriman BBM dari Balikpapan membutuhkan waktu sepekan.
Untuk menghemat, petugas SPBU membatasi pembelian masing-masing kendaraan maksimal 10 liter. Jam buka SPBU dibatasi dari pukul 08.00-17.00 WITA. Adapun harga BBM di SPBU dijual normal. Harga lebih mahal didapat dari penjual eceran yang membanderol Premium sebesar Rp 10 ribu per liter.
Untuk memenuhi kebutuhan BBM ketika SPBU tutup, warga memperoleh BBM dari Kota Tawau, Malaysia. Harga BBM di Negeri Jiran itu dibeli dengan harga RM 3 atau setara Rp 9.600 per liter. Bea Cukai tidak memungut tarif bea masuk bagi warga yang membawa BBM dari Malaysia. "Kami melihat kondisi," kata Agung Kuswandono, Direktur Jenderal Bea Cukai, saat berkunjung ke Nunukan.
AKBAR TRI KURNIAWAN
Berita terkait
Blusukan ke Muara Angke, Muhaimin Terima Keluhan Nelayan: Banjir Rob hingga Kelangkaan Solar
6 Maret 2023
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mendapat keluhan soal banjir rob dari sejumlah nelayan di Pelabuhan Musra Angke, J
Baca SelengkapnyaDemo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM
6 Desember 2022
Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Umumkan Kenaikan Harga Pertalite, Pertamina: Kami Tunggu Arahan
20 Agustus 2022
Ramainya kabar soal rencana kenaikan harga Pertalite dari saat ini Rp 7.650 per liter membuat PT Pertamina (Persero) akhirnya angkat bicara.
Baca SelengkapnyaPasokan BBM Sri Lanka Tersisa Hanya untuk Lima Hari Lagi
16 Juni 2022
Sri Lanka tidak dapat membayar US$725 juta pembayaran yang telah jatuh tempo kepada pemasok BBM
Baca SelengkapnyaBPH Migas Sebut Tak Ada Kelangkaan BBM di Belitung Timur
29 Mei 2022
Menurut dia, situasi yang terjadi sebenarnya bukan kelangkaan BBM karena jumlah pasokan sesuai dengan kuota. Tapi BPH Migas akan menambah pasokan BBM
Baca SelengkapnyaKelangkaan Solar, Kadin: Pasti Menganggu Industri baik Besar hingga Kecil
5 April 2022
Kelangkaan solar yang terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dapat mengancam kelangsungan industri.
Baca SelengkapnyaDPR Panggil Bos Pertamina Soroti Kebakaran Kilang hingga Kelangkaan Solar
28 Maret 2022
DPR menyoroti pelbagai masalah yang belakangan menimpa Pertamina, mulai kebakaran kilang hingga kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) solar bersubsidi.
Baca SelengkapnyaKSP Bantah Minyak Tanah Langka di Maluku
3 Februari 2022
Pertamina disebut telah bertemudengan pimpinan dan anggota Komisi II DPRD Maluku soal isu kelangkaan minyak tanah
Baca SelengkapnyaPertamina Sebut Berita Bohong Kelangkaan BBM Bikin Warga Sorong Antre di SPBU
8 November 2021
Permintaan meminta masyarakat Sorong dan sekitarnya tidak mempercayai informasi terkait terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaSolar Bersubsidi Langka, Kendaraan Pengangkut Tambang dan Sawit jadi Sorotan
20 Oktober 2021
BPH Migas memantau penyaluran solar bersubsidi yang saat ini tengah mengalami kelangkaan di sejumlah daerah. Apa sebenarnya pemicu kelangkaan itu?.
Baca Selengkapnya