TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat energi dari Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro memperkirakan, konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi pada tahun ini bisa melebihi kuota yang telah ditetapkan pemerintah. "Kuota BBM subsidi selalu jebol, karena konsumsi terus naik," kata Komaidi kepada Tempo, Ahad 6 Oktober 2013. Dia meragukan optimisme pemerintah yang yakin kuota BBM subsidi tidak akan melebihi jatah.
Sebelumnya diberitakan, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi memperkirakan konsumsi BBM bersubsidi tahun ini tak bakal melebihi kuota yang ditetapkan sebesar 48 juta kiloliter. Bahkan, hingga akhir tahun konsumsi BBM subsidi diperkirakan hanya 47,5 juta kiloliter. PT Pertamina pun mengklaim penyaluran BBM bersubsidi masih terkendali. Sepanjang Januari-September 2013, realisasi penyaluran BBM baru 34,3 juta kiloliter atau 72,9 persen dari kuota 47 juta kiloliter.
Tren konsumsi bahan bakar minyak di Indonesia, kata Komaidi terus meningkat setiap tahun. "Walau pemerintah selalu punya target menurunkan tingkat konsumsi tapi kebijakan yang dibuat malah bertolak belakang." Dia mencontohkan program mobil murah ramah lingkungan yang akan meningkatkan konsumsi bahan bakar minyak.
Sementara itu, kebijakan penambahan kadar biodiesel juga masih menggantung karena pemerintah belum menemukan kesepakatan harga dengan produsen. "Program ini baru bisa efektif kalau pemerintah mau membeli biodiesel dengan harga keekonomian yang cocok," ujar Komaidi.
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.