Menkeu: Ekonomi Indonesia Tercepat Kedua di G20  

Reporter

Kamis, 3 Oktober 2013 10:29 WIB

Menteri Keuangan Chatib. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan, meski pertumbuhan ekonomi Indonesia direvisi turun oleh ADB ke level 5,7 persen, Indonesia tetap tumbuh kedua tertinggi di antara negara G20. "Kalau angkanya sekarang Indonesia dia taruh berapa? 5,7 persen, India dia taruh berapa? Kalau tidak salah 4,4 persen, kemudian Cina turun jadi 7 persen. Indonesia tetap the second fastest growing economy di antara anggota G20," kata Chatib di DPR, Rabu malam, 2 Oktober 2013.

Bank Pembangunan Asia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi sejumlah negara dan kawasan, termasuk Indonesia. ADB memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,7 persen pada 2013. Angka ini lebih rendah dibanding prediksi lembaga itu pada April 2013. Ketika itu, Indonesia diprediksi masih bisa tumbuh 6,4 persen. ADB juga menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 dari 6,6 persen menjadi 6 persen.

Chatib menilai revisi oleh ADB itu merupakan hal yang wajar. "Kalau pertumbuhan ekonomi Cina diturunkan, biasanya semua negara di-revise down," ujarnya. Pemerintah Indonesia, kata dia, juga sudah menyesuaikan targetnya dengan kondisi ekonomi di negara-negara tujuan ekspor Indonesia, seperti Cina dan India. "Sudah, mudah-mudahan tidak lebih lambat lagi," katanya.

Ditanya soal kebijakan lanjutan untuk menjaga stabilitas ekonomi, Chatib menjelaskan, pemerintah masih mau meninjau kondisi pasar. "Kami lihat dulu dosisnya. Kalau situasi market sudah stabil, tidak perlu banyak tambah-tambah. Tapi kita sudah menyiapkan langkah-langkanya," ucapnya.

Di luar itu, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui jalur investasi, Chatib menjelaskan, pemerintah akan segera merilis daftar negatif investasi yang baru pada Oktober 2013. "Itu akan lebih investor friendly," katanya.

MARTHA THERTINA

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

8 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

9 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

10 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

11 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

17 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

30 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

42 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

51 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya