Pertamina: Kartu BBM Bisa Kendalikan Kuota

Reporter

Rabu, 25 September 2013 19:05 WIB

Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan mengisikan BBM pada sebuah mobil pelanggan di SPBU Coco, Daan Mogot, Jakarta, (5/9). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan, mengatakan yakin kartu BBM untuk sistem pembelian non cash bisa mengendalikan kuota konsumsi BBM subsidi agar tidak jebol. Dia mengatakan saat ini pihaknya akan bekerjasama dengan beberapa bank untuk merealisasikan sistem tersebut.

"Jadi nanti tidak akan ada yang membayar tunai. Nanti akan ketahuan berapa jumlah uang dalam kartu prabayarnya," kata Karen di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 25 September 2013.

Menurut dia, pengawasan akan dilakukan secara otomatis. Jika jumlah kuota BBM pada 2014 sebesar 48 juta kilo liter, maka jumlah vouchernya juga sama. "Jika lebih dari 48 juta, maka itu ada yang manipulasi," katanya. Namun Karen enggan merinci siapa saja yang akan mendapatkan. "Itu BPH Migas," katanya.

Sementara terkait terkait pengadaan alat radio frequency identification (RFID), Pertamina juga mengaku sudah siap. Vice Presiden Fuel Marketing Pertamina, Muhammad Iskandar, mengatakan hingga saat ini sudah ada sekitar 263 SPBU di DKI Jakarta yang sudah diinstal RFID. "Sudah 93 persen sistem alatnya dipasang," katanya. Selanjutnya, pihaknya akan melakukan uji coba penerapan sistem tersebut. Untuk wilayah Jawa-Bali, uji coba akan dilakukan pada awal tahun depan. Sementara penerapan sistem RFID untuk seluruh Indonesia, Iskandar mengatakan pihaknya tetap menargetkan pada Juli 2014. "Kami tetap targetkan Juli 2014," kata dia.

Dalam APBN 2014, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat menetapkan kuota BBM bersubsidi sebanyak 48 juta kilo liter dengan anggaran belanja subsidi sebesar Rp 210,7 triliun atau meningkat dibanding anggaran subsidi tahun ini yang mencapai Rp199,9 triliun. Jumlah kuota berdasarkan penerapan sistem RFID, kartu BBM, pengendalian penggunaan BBM untuk perkebunan dan pertambangan, serta konversi BBM ke gas.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

19 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

3 Maret 2024

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

18 Februari 2024

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

18 Februari 2024

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka buka suara soal polemik pemangkasan BBM untuk program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

18 Februari 2024

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

Ekonom Celios Bhima Yudhistira tak sepakat program makan siang gratis Prabowo - Gibran bisa dijalankan dengan memangkas subsidi BBM.

Baca Selengkapnya