Orang Indonesia Pilih Merokok Ketimbang Makan Ayam  

Reporter

Rabu, 25 September 2013 17:29 WIB

Seorang aktivis gelar aksi damai tentang bahaya merokok dengan membawa spanduk di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, (26/05). Aksi larang ini untuk memperingati Hari Tembakau. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia masih jauh di bawah konsumsi negara-negara tetangga, seperti Filipina, Malaysia dan Thailand. Rata-rata konsumsi daging ayam masyarakat Indonesia sekitar 7 kilogram per kapita per tahun. Padahal di Thailand konsumsi daging ayam mencapai 16 kilogram per kapita per tahun dan Malaysia mencapai 38 kilogram daging ayam per kapita per tahun.

Konsumsi telur masyarakat Indonesia juga dicatat baru mencapai 87 butir per kapita per tahun. Jumlah ini masih di bawah Thailand yang konsumsinya 145 butir per kapita per tahun dan Malaysia 311 butir per kapita per tahun.

"Banyak yang beranggapan rendahnya konsumsi disebabkan rendahnya daya beli masyarakat. Ini tidak benar, harga sebutir telur ayam kira-kira sama dengan sebatang rokok. Tapi faktanya konsumsi rokok masyarakat indonesia 1.108 batang rokok per kapita per tahun atau tiga batang rokok per orang per hari," kata Ketua Panitia Festival Ayam dan Telur 2013, Ruri Sarasono.

Untuk mempromosikan daging ayam dan telur sebagai sumber protein hewani murah dan berkualitas, Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) akan menggelar Festival Ayam dan Telur 2013. Festival ini akan digelar pada 3 Oktober hingga 5 Oktober 2013 di Jakarta International Expo, Kemayoran.

Fokus dari festival tahunan kali ini adalah mendorong konsumsi ayam karkas beku di masyarakat. Ruri mengungkapkan, saat ini 80 persen perdagangan ayam masih dalam bentuk ayam hidup. Padahal, menurut Ruri, sejumlah pakar gizi mengakui bahwa ayam beku lebih sehat dan aman dikonsumsi.

"Ayam dalam kondisi beku menonaktifkan kuman. Meskipun dibekukan, sesungguhnya nutrisi daging ayam tidak berubah," kata Ruri di Jakarta, Kamis, 25 September 2013.

Ruri menjelaskan pembekuan daging ayam bertujuan untuk mempertahankan umur simpan. Pada suhu -18 derajat Celcius, karkas utuh dapat bertahan sampai 12 bulan. Sementara karkas yang sudah dipotong-potong bertahan sampai 9 bulan.

Selain lebih sehat, Ruri mengatakan, penjualan karkas ayam beku juga dapat memperbaiki tata niaga ayam. Nantinya, peternak langsung menjual ayam ke rumah potong unggas (RPU). Dari RPU, ayam bisa langsung masuk ke pedagang. "Kalau ini berjalan, harga bisa lebih stabil," kata Ruri.

BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE


Berita Terpopuler:
Ini Alasan Khofifah Gugat Hasil Pilgub Jawa Timur
Kampus Dijaga Preman, Mahasiswa UKI Mengamuk
Sering Ada `Agenda Rahasia`, Ini Kata Jokowi
Soal Mobil Murah, Marzuki Alie: Banyak Omong Semua
Begini Sistem ERP di Jakarta









Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

5 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

9 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

11 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

24 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

27 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

38 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

42 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

53 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

53 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

57 hari lalu

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya