BI Tak Akan Longgarkan BMPK untuk Penuhi Kebutuhan Dolar Pertamina

Reporter

Editor

Kamis, 25 November 2004 14:01 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank Indonesia tidak akan melonggarkan batas maksimium pemberian kredit (BMPK) kepada bank-bank badan usaha milik negara yang akan memberikan kredit kepada PT Pertamina (persero) untuk memenuhi kebutuhan dolarnya. Saat ini kebutuhan Pertamina untuk membeli minyak mentah dunia dengan dolar AS mencapai US$ 800 juta sampai US$ 1 miliar per hari. Gubernur BI Burhanudin Abdullah mengatakan, pemerintah dan BI saat ini masih membicarakan berbagai kemungkinan pembiayaan bagi impor Pertamina. Salah satunya adalah melalui pinjaman dari bank BUMN. Namun, dia menegaskan, BI tidak akan memberikan kelonggaran dalam pemberian kredit ini. Saya sudah meminta perhatian kepada pemerintah, karena kemungkinan terjadinya pelanggaran BMPK, kata Burhanudin seusai acara halal bi halal di gedung BI, Jakarta.Menurut dia, pembiayaan kebutuhan Pertamina melalui konsorsium bank merupakan cara yang ditawarkan BI kepada pemerintah. Sementara itu, bank-bank BUMN masih mengkaji kemungkinan pemberian kredit ke Pertamina. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) misalnya, meskipun menyatakan kesanggupannya memberikan pinjaman, BI tetap mempersyaratkan hal-hal yang masih berpatokan pada ketentuan BMPK.Direktur Utama BRI Rudjito mengatakan, BRI sanggup memberikan kredit ke Pertamina maksimal 85 persen dari BMPK. Asalkan, BRI masih tetap berpatokan pada aturan BMPK, kecuali ada kebijakan baru dari BI. BRI juga meminta adanya jaminan dari pemerintahYandi MR - Tempo

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

10 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya