Kenapa Industri Ponsel Lokal Sulit Berkembang?  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Selasa, 17 September 2013 14:36 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengkritisi pengaturan pajak yang membuat industri dalam negeri sulit berkembang. Dia mencontohkan PT Inti (Persero) yang saat ini mengalami kendala dalam mengembangkan industri tablet dan smartphone.

"Jadi, orang impor handphone dengan bungkus dan kartonnya ternyata tanpa pajak. Sementara itu, kalau orang mau bikin handphone di dalam negeri, impor suku cadangnya dikenai pajak. Itu enggak hanya di sektor handphone, permesinan juga begitu. Semua mengalami seperti itu," katanya.

Dahlan telah membahas masalah itu bersama Menteri Keuangan Chatib Basri. "Sudah saya sampaikan dan masih dibahas di sana. Tunggu pembahasannya," kata Dahlan usai membuka seminar international bertajuk "How Much is Your Brand Worth?" di Jakarta, Selasa, 17 September 2013.

Saat ini Badan Kebijakan Fiskal sedang mengkaji pengenaan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk smartphone guna menekan impor handphone. Pemerintah belum satu suara. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, misalnya, keberatan dengan pungutan PPnBM untuk smartphone. Musababnya, kata dia, pajak akan membuat angka penyelundupan produk smartphone ilegal melonjak.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor telepon seluler menempati rangking kelima dari total impor Indonesia. Sepanjang semester I 2013, nilai impor telepon seluler mencapai US$ 1,2 miliar. Sedangkan pada periode yang sama tahun 2012 impor telepon genggam ini mencapai US$ 1,3 miliar.

Dahlan Iskan meyakini Indonesia bisa memproduksi telepon seluler sekelas Samsung asalkan pemerintah mampu membuat kebijakan perpajakan yang berpihak kepada industri dalam negeri.


"Sangat bisa bersaing. Kita punya PT Inti (Persero) yang sudah mampu memproduksi sendiri ponsel pintar, tapi selama ini sulit dikembangkan karena soal perpajakan," kata Dahlan.

Menurut Dahlan, selama ini salah satu masalah yang dihadapi perusahaan dalam negeri adalah perpajakan. "Pengenaan pajak bagi industri seringkali malah mempersulit perusahaan untuk bertahan apalagi mengembangkan usaha. Kami prihatin bahwa beberapa bidang industri terkendala pajak," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengusulkan agar wacana pemberlakuan PPnBM kepada produk ponsel pintar (smartphone) dikaji ulang. PPnBM untuk produk smartphone dinilai justru akan memicu lonjakan produk ilegal atau selundupan di pasar dalam negeri. Untuk menahan laju importasi telepon seluler tersebut, Gita mengusulkan opsi lain, yaitu menggunakan pendekatan IMEI (International Mobile Equipment Identity).

Pendekatan IMEI butuh waktu karena tidak bisa serta-merta jaringan komunikasi ponsel ilegal tersebut langsung diputus seketika. Saat ini diperkirakan jumlah telepon seluler ilegal yang beredar di Tanah Air mencapai 70 juta unit.

ANANDA PUTRI | ANTARA

Berita terkait

Empat Alasan Halokas Bantu Tingkatkan Bisnis

20 Mei 2022

Empat Alasan Halokas Bantu Tingkatkan Bisnis

Halokas memiliki beragam fitur menarik. Antara lain pencatatan inventori, pengeluaran dan utang piutang, hingga pinjaman modal.

Baca Selengkapnya

Tambah Fasilitas, Operator Seluler Siap Layani Mudik Lebaran 2018

6 Juni 2018

Tambah Fasilitas, Operator Seluler Siap Layani Mudik Lebaran 2018

Operator seluler telah melakukan berbagai persiapan di semua jalur mudik pada lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Bisnis Seluler Akan Demo ke Istana Tuntut Permen Dihapus

2 April 2018

Asosiasi Bisnis Seluler Akan Demo ke Istana Tuntut Permen Dihapus

Kesatuan Bisnis Seluler Indonesia menuntut dihapusnya Permen Kominfo soal pembatasan jumlah maksimal kartu operator seluler.

Baca Selengkapnya

Registrasi Kartu Prabayar Bisa Lacak Penyebar Hoax

2 November 2017

Registrasi Kartu Prabayar Bisa Lacak Penyebar Hoax

Registrasi kartu prabayar dapat berfungsi melacak para penjahat di bidang komunikasi dan penyebar hoax.

Baca Selengkapnya

Toshiba Luncurkan Regulator LDO 1.3 A

5 Desember 2016

Toshiba Luncurkan Regulator LDO 1.3 A

Salah satu anak perusahaan Toshiba (TOKYO:6502), Toshiba Storage & Device Solutions Company, hari ini, Senin,4 Desember meluncurkan regulator CMOS

Baca Selengkapnya

LG V20 Terjual 20 Ribu Unit Tiap Hari  

14 November 2016

LG V20 Terjual 20 Ribu Unit Tiap Hari  

Angka penjualannya dua kali lipat dari versi LG V10.

Baca Selengkapnya

Vivo Gandeng Erafone Tingkatkan Layanan Pengguna  

3 November 2016

Vivo Gandeng Erafone Tingkatkan Layanan Pengguna  

Brand ponsel asal China Vivo menggandeng toko retail Erafone dalam memasarkan produknya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perangkat Diduga Galaxy Note 7 Muncul di Situs Samsung  

20 Juni 2016

Perangkat Diduga Galaxy Note 7 Muncul di Situs Samsung  

Sebuah perangkat diduga merupakan smartphone Galaxy Note 7 terlihat di situs resmi perusahaan asal Korea Selatan, Samsung.

Baca Selengkapnya

Huawei Honor 5A Catatkan 11 Juta Registrasi Penjualan  

20 Juni 2016

Huawei Honor 5A Catatkan 11 Juta Registrasi Penjualan  

Smartphone terbaru Huawei Honor 5A, yang diluncurkan akhir pekan lalu, mencatatkan 11 juta registrasi untuk program penjualan cepat (flash sale).

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tetapkan Dua Skema Komponen Lokal Ponsel 4G

15 Juni 2016

Kemenperin Tetapkan Dua Skema Komponen Lokal Ponsel 4G

Kementerian Perindustrian akhirnya menetapkan skema Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) ponsel 4G menjadi dua pilihan dari sebelumnya lima pilihan.

Baca Selengkapnya