TEMPO.CO, Batam - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan mengembangkan klaster industri di Batam, terutama berkaitan dengan kegiatan industri galangan kapal. Ini dimaksudkan agar aktivitas industri, khususnya galangan kapal, melibatkan usaha kecil-menengah.
Dalam kegiatan ini, BPPT bekerja sama dengan Badan Pengusahaan Batam. “Selama ini andil UKM masih dirasakan kurang,” kata Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Marzan Aziz Iskandar seusai penandatangan memorandum of understanding (MoU) antara BPPT dan BP Batam, di Batam, Jumat, 13 September 2013.
Ketua Badan Pengusahaan Batam, Mustofa Wijaya, mengungkapkan, di Batam terdapat 1.600 usaha kecil dan menengah. Di antara UKM tersebut, ada yang telah menjalin kerja sama dengan perusahaan galangan kapal, seperti penyediaan alat-alat keselamatan kerja, pakaian seragam kerja, katering, serta transportasi untuk mengangkut pekerja dari dan ke tempat kerja.
Namun hal yang perlu ditingkatkan adalah penggunaan barang buatan dalam negeri, seperti baut-baut, mur, dan aksesori lainnya. Sehingga meningkatkan penggunaan konten lokal. Baja misalnya, sebagai bahan utama kapal, tak perlu impor. Sebab, pihak Krakatau Steel bisa menyediakan bahan tersebut. "Pokoknya, tingkatkan produk dalam negeri bidang perkapalan," tutur Mustofa.
RUMBADI
Topik Terhangat:
Harmonisasi Vicky | Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani
Terpopuler
Begini Isi Surat Vicky Prasetyo di Penjara
NASA Temukan 10 Lubang Hitam Raksasa
Mobil Lancer Dul Akan Jadi Monumen
Ini Gaya Hidup Zuckerberg yang Unik
MNC: Final Miss World 2013 di Bali
Ditemukan, Cadangan Air Raksasa di Kenya