Targetkan Swasembada, Lahan Kedelai Sedikit  

Rabu, 11 September 2013 19:21 WIB

Ilustrasi kedelai. ANTARA/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta -Rencana pemerintah swasembada kedelai, sulit dilaksanakan dalam waktu dekat. Penyebabnya jumlah lahan baru kedelai, masih sedikit.

Direktur Aneka Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Kementerian Pertanian, Maman Suherman, mengatakan, realisasi pembukaan lahan baru untuk menanam kedelai masih rendah. Sampai saat ini realisasinya baru 70-80 ribu hektare dari target tahun ini mencapai 228 ribu hektare.

Menurut dia, rendahnya perluasan lahan untuk menanam kedelai itu disebabkan oleh faktor cuaca. "Pada saat mau menanam kebetulan hujan terus. Kedelai tak cocok dengan kondisi banyak air karena akan busuk," ujar Maman saat dihubungi Tempo, Rabu, 11 September 2013.

Maman menuturkan pembukaan lahan baru sebenarnya sudah banyak dilakukan di Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. Ia mengharapkan dengan adanya penambahn lahan dapat meningktakan produksi kedelai lokal sebesar 340-400 ribu ton.

Saat ini produksi kedelai diprediksi sebesar 847 ribu ton sampai bulan Desember. Di mana produksi tersebut dihasilkan dari lahan seluas 600 ribu hektare. "Tentunya kebutuhan saat ini masih jauh dari mencukupi karena keutuhan kedelai nasional mencapai 2,5 juta ton," tutur Maman.

Oleh karenanya, ia mengharapkan pemerintah melindungi lahan untuk pertanian. Karena kondisinya sekarang lahan pertanian atau pangan cukup mengkhawatirkan. "lahan perkebunan sekarang mencapai 9 juta hektare sedangkan lahan pertanian hanya 8 juta hektare. Ini sangat rendah."


Sulitnya bahan baku kedelai, membuat sejumlah pengrajin tahu tempe mogok. Sebagian besar kebutuhan kedelai masih dipenuhi dari impor. Akibatnya saat nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah, harga kedelai pun naik.

Dalam jangka panjang, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menargetkan kebutuhan kedelai bisa dipenuhi dari swasembada. Adapun dalam jangka pendek, pemerintah akan mengguyur pasar dari ekspor.

Di sisi lain, kenaikan harga kedelai membuat petani mulai bergairah kembali menanam komoditas ini. Menteri Pertanian Suswono mengatakan penyebabnya adalah pemerintah membeli kedelai petani dengan harga Rp 7.000 per kilogram.

ERWAN HERMAWAN


Berita Terpopuler:
Ahmad Dhani: Pemerintah Harus Tanggung Jawab
Bahasa Vicky Eks Zaskia Gotik di Antara Kita
Begini Hasil CCTV Soal Penembakan Polisi di KPK
Zaskia Gotik Nilai Vicky Prasetyo Cerdas
Dul Masih Kritis, 2 Gelas Darah Disedot dari Paru
Tuan Harrison Ford, Ini Bukan Amerika


Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

1 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

3 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

4 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

9 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

10 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

11 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

11 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

11 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

15 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya