Standard Chartered Yakin Tekan NPL UKM

Kamis, 5 September 2013 19:07 WIB

AP/Ahn Young-joon

TEMPO.CO, Jakarta - General Manager Small and Medium Enterprise Standard Chartered Bank Indonesia Micha Tampubolon optimistis banknya mampu menahan rasio kredit bermasalah (NPL) di sektor Usaha Kecil dan Menengah di bawah 1 persen pada kuartal keempat 2013. Alasannya, kata dia, sektor UKM saat ini sedang berkembang pesat di Indonesia.

"Rasionya masih aman hingga akhir tahun," kata Micha di Mercantile Athletic Club Jakarta, Kamis, 5 September 2013. Micha menuturkan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia tidak memberikan dampak signifikan bagi kenaikan NPL lantaran bank telah melakukan penyesuaian guna menekan terjadinya kredit bermasalah.

Untuk menekan rasio NPL, Standard Chartered Bank mempelajari profil perusahaan nasabah. Kendati mengakui risiko karakter nasabah sulit dihindari, menurut Micha, risiko tersebut tidak membuat rasio NPL berubah signifikan.

Standard Chartered Bank berupaya meningkatkan angka pertumbuhan kredit UKM berupa fasilitas pinjaman properti komersial dan pinjaman dengan jaminan properti. Ia menuturkan fasilitas tersebut diharapkan menambah pendapatan bank sebesar 5 persen di tahun mendatang.

Fasilitas tersebut memberikan nasabah pilihan untuk membiayai produk bisnis baru maupun penggunaan properti yang telah dimiliki sebagai jaminan. Nilai kredit yang diberikan, ujar dia, mulai Rp 200 juta hingga Rp 100 miliar untuk pembiayaan bisnis baru. Sementara untuk produk properti komersial, nilai maksimal penyalurannya yakni Rp 17 miliar.

Sedangkan penyaluran kredit UKM secara keseluruhan, kata Micha, Standard Chartered Bank menargetkan 30 persen dari porsi total pendapatan. Pertumbuhan pinjaman UKM, kata dia, hingga semester I tahun 2013 mencapai Rp 1 triliun. Ia mengatakan nilai tersebut masih bersifat fluid karena baru diluncurkan selama satu tahu. "Masih memungkinkan nilainya tumbuh karena trennya naik di semester kedua," kata dia.

Micha menuturkan nasabah kredit UKM yang seluruhnya berbentuk perusahaan ini bergerak di antaranya di bidang makanan dan minuman, kimia dan farmasi, properti, autoparts, dan komoditi. Ia mengatakan sebagian besar perusahaan tersebut berbasis ekspor guna memanfaatkan jaringan Standard Chartered Bank yang tersebar di 70 negara. "Prospek di sektor ini masih luas," ujarnya.

LINDA HAIRANI

Topik Terhangat
Delay Lion Air | Jalan Soeharto | Siapa Sengman | Polwan Jelita | Tes Penerimaan CPNS

Berita Terpopuler

Istri Jaksa Pamer Pistol Juga Kerap Berulah
Jaksa MP 'Pamer' Pistol Pernah Tangani Buruh Panci
Jaksa Pamer Pistol Diperiksa Pengawas Kejagung
Jatah BLSM Diambil Orang, Kakek Ini Meninggal
2 Polisi Bernama Agus, Selamatkan Nyawa Warga

Berita terkait

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

15 hari lalu

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.

Baca Selengkapnya

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

46 hari lalu

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

53 hari lalu

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

Prabowo Subianto bercerita, dia pernah punya utang di PT Bank Mandiri Tbk dan telah membayar utang itu 100 persen tanpa potongan.

Baca Selengkapnya

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

1 Februari 2024

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

Aset Bank Mandiri pada 2023 mencapai Rp 2.174 triliun. Ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi dan komersial.

Baca Selengkapnya

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

30 Januari 2024

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

Jokowi mengaku sangat senang melihat kredit macet permodalan yang terbilang lebih rendah dibanding temuan kredit macet perbankan.

Baca Selengkapnya

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

28 Januari 2024

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mengunjungi Kampung Nelayan Kurnia di Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

26 Januari 2024

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

Cicilan UKT ITB via Pinjol Danacita berpotensi jadi kredit macet.

Baca Selengkapnya

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

26 Januari 2024

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

Pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud Md berjanji bakal menghapus kredit macet petani dan nelayan jika jadi pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

26 Januari 2024

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md berjanji akan menghapus kredit macet petani dan nelayan.

Baca Selengkapnya

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

14 Januari 2024

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

OJK memberikan tambahan waktu kep Akulaku untuk mengambil sejumlah langkah perbaikan bisnis paylater hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya