Pertanggungjawaban APBN 2012 Diterima DPR

Senin, 2 September 2013 20:30 WIB

M. Chatib Basri. ANTARA/Fanny Octavianus

TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh fraksi di DPR menyepakati pembahasan Rancangan Undang-Undang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012 dilanjutkan ke tahapan berikutnya. Hari ini, Senin, 2 September 2013 sembilan fraksi DPR, melalui wakilnya masing-masing, menyampaikan pandangan terhadap pertanggungjawaban pelaksanaan APBN 2012 di hadapan Menteri Keuangan Chatib Basri.

Seluruh fraksi menyatakan dapat menerima laporan itu, meski mendapat opini wajar dengan pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Kami dapat menyetujui RUU ini untuk dibahas dalam tingkat berikutnya asal pemerintah menindaklanjuti sejumlah temuan BPK dalam laporan ini," ujar juru bicara fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Muhammad Mulyadi saat membacakan pandangan mini fraksi bersama anggota Badan Anggaran DPR.

PDIP memberikan catatan lain terhadap pemerintah. "Penggunaan anggaran harus ada konsep yang jelas agar masalah penyelewengan anggaran atau inefisiensi penyerapan anggaran tidak terus berulang setiap tahun."

Sementara itu juru bicara Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) meminta pemerintah meningkatan kualitas pada lembaga pemerintahan yang pengelolaan anggarannya menurun. "Harus ada evaluasi terhadap lembaga negara seperti kementerian yang opini laporan keuangannya menurun," kata dia.

Hal senada diungkapkan juru bicara Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Taufik Hidayat. Dia mengatakan fraksi PKS menilai banyak lembaga pemerintahan yang belum optimal dalam penyerapan anggaran. "Proses penganggaran di setiap lembaga harus diperbaiki."

Sementara itu Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyoroti lemahnya sistem pengawasan internal dalam setiap lembaga maupun kementerian. "Dalam penggunaan anggaran masih ditemukan ketidakpatuhan dalam realisasi," ujar juru bicara PPP Reni Marlinawati. Dia berharap pemerintah memberikan sistem imbalan dan sanksi bagi lembaga sesuai dengan prestasi lembaga dalam menggunakan anggarannya.

PPP menginginkan dalam laporan keuangan tahun berikutnya opini BPK bisa naik kelas. "Jangan puas hanya wajar dengan opini," ujarnya. Selain itu fraksi PPP juga menyarankan adanya sanksi bagi lembaga yang penyerapan anggarannya di bawah 85 persen.

PRAGA UTAMA


Berita Terpopuler:
Sengman Pernah Hadir ke Wisuda Anak SBY?

Menteri Agama Ngambek Pidatonya Terpotong Azan

Relokasi Blok G Cepat, Jokowi Tungguin Tukang Cat

Disebut Terkait Impor Sapi, Dipo Alam Berkelit

Perwira Polwan Yakin Briptu Rani Hanya Oknum

Berita terkait

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

1 hari lalu

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

SKK Migas akan terus memantau pelaksanaan komitmen kerja pasti di Blok Corridor yang dikelola PT Medco Energi International Tbk. (MEDC),

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

2 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

3 hari lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

4 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

4 hari lalu

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

Pemerintah menetapkan 16 PSN baru pada 2024 yang akan diteruskan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sektor apa yang akan mendominasi?

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

5 hari lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

6 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Apindo Usul Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan, Pengamat: Bikin Birokrasi Panjang, Bebani APBN

6 hari lalu

Apindo Usul Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan, Pengamat: Bikin Birokrasi Panjang, Bebani APBN

Pengamat kebijakan publik Univesitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan tidak ada urgensi pembentukan Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan dalam pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berencana Salurkan Makan Siang Gratis 3-5 kali Sepekan, Ekonom: Bisa Bebani APBN

6 hari lalu

Pemerintah Berencana Salurkan Makan Siang Gratis 3-5 kali Sepekan, Ekonom: Bisa Bebani APBN

Ekonom menaksir beban anggaran pemberian makan siang gratis beserta susu setara 4-5 persen belanja pemerintah pusat pada APBN 2025

Baca Selengkapnya

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

8 hari lalu

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

Sugianto, 30 tahun, sudah tiga tahun bekerja di proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya