TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Investasi PT. Taspen (Persero) Taufik Hidayat menyatakan perusahaannya telah melakukan pembelian saham dan obligasi di pasar modal seiring dengan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan belakangan ini."Pembelian saham dan obligasi sudah dilakukan secara gradual,"katanya kepada Tempo, Kamis, 29 Agustus 2013.
Taufik menjelaskan, perusahaan pelat merah ini menganggarkan Rp 5 triliun triliun untuk investasi. Portofolio yang dipilih adalah saham dan obligasi. Namun ia enggan merinci jumlah dan nilai saham yang sudah dibeli Taspen hingga hari ini.
Taspen, menurut Taufik, menaruh dana investasi secara selektif. Fundamental saham dan obligasi yang baik dan prospektif menjadi pertimbangan dalam membeli efek di pasar modal tersebut."Penentuan timing juga sangat kita perhatikan,"ujar Taufik tanpa merinci saham pilihan Taspen.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan beberapa perusahan pelat merah sudah mulai melakukan pembelian saham di lantai bursa. "Dana pensiun dan asuransi sudah mulai sejak kemarin melakukan buyback, makanya kemarin, kan, sempat rebound," katanya beberapa waktu lalu.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Nurhaida menyatakan sejak diberlakukannya aturan pembelian kembali saham sudah ada tiga perusahaan BUMN yang menyatakan tertarik. "Sejak diresmikan pada akhir pekan lalu, baru ada tiga badan usaha milik negara yang mendatangi OJK," kata dia tanpa menyebut nama tiga perusahaan pelat merah tersebut.
OJK telah memperlonggar aturan pembelian saham kembali (buyback) oleh emiten tanpa mekanisme rapat umum pemegang saham. Dalam aturan sebelumnya, apabila IHSG turun secara kumulatif 15 persen dalam tiga hari berturut-turut, emiten bisa melakukan buyback tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Namun, kondisi tersebut kembali dimudahkan oleh OJK dengan mempertimbangkan kondisi lain.
"Kondisi selama tiga bulan terakhir penurunan sudah mencapai 23,9 persen. Hal itu juga dengan pertimbangan tekanan global dan domestik masih berlanjut dianggap menjadi kondisi lain yang memperbolehkan untuk buyback,"katanya.
RIRIN AGUSTIA
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
9 jam lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
3 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
7 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaHarga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik
7 hari lalu
Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.
Baca SelengkapnyaUnilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024
7 hari lalu
PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
8 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
10 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
14 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaSeberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?
14 hari lalu
Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?
Baca SelengkapnyaTimur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI
14 hari lalu
OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.
Baca Selengkapnya