Faisal Basri: Pemerintah Belum Berikan Tax Amnesti

Reporter

Editor

Senin, 8 November 2004 23:36 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pengamat ekonomi Faisal Basri mengatakan pemerintah saat ini belum siap terhadap dampak penerapan tax amnesti. Ketiadaksiapan pemerintah dilihat dari perangkat yang belum memadai ketika pengampunan pajak diterapkan. ?Kalau pemerintahnya belum siap nanti seperti Meksiko. Setiap pemerintah baru diberi tax amnesty,? kata Faisal di Jakarta, Senin (8/11). Menurut Faisal sebelum memutuskan kebijakan ini perlu kiranya dilakukan penguatan perangkat hukum dan teknologinya untuk mengawasi prosesnya. Dia mencontohkan saat ini pemerintah belum memiliki teknologi informasi untuk memonitor seluruh pergerakan uang pengusaha seperti konsolidasi pajak. ?Jika tetap diterapkan tetapi belum siap, nanti setelah diberikan tax amnesti habis itu dia melakukan kebohongan lagi,? ujarnya.Namun Faisal mengakui usaha pembenahan perangkat itu sedang dilakukan pemerintah. Depatemen Keuangan saat ini telah mengodok kemungkinan lanjutan dari penerapan tax amnesti. Tetapi Faisal tidak yakin dalam waktu cepat bisa terselesaikan. ?Saya rasa kalau targetnya Pak Yusuf Anwar 100 hari pertama, mimpi,? ujarnya. Menurutnya, paling tidak pada 2006 nanti perangkat penerapan tax amnesti bisa diterapkan. Sedang efektifitas penarikan dana dari pembebasan pajak ini, Faisal mengatakan sangat bergantung pada saat pelaksanaannya. Selain itu juga persetujuan rate antara pemerintah dengan pengusaha. ?Pemerintah maunya 20 persen, pengusaha maunya 2 persen bayar pajaknya,? katanya. Selama persetujuan ini belum terpenuhi maka pembayaran pajak juga akan tersendat. Menurutnya, dalam besaran 10 persen saja pengusaha juga merasa keberatan. ?Sepuluh juga rasanya berat. Katakanlah mungkin 5 persen dari US$ 5 miliar. Kan lumayan,? katanya.Muchamad Nafi?Tempo

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

3 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

4 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

24 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Ditjen Pajak Beberkan Simulasi Perhitungan THR dan Bonus dengan Skema Tarif Efektif Rata-rata PPh 21

31 hari lalu

Ditjen Pajak Beberkan Simulasi Perhitungan THR dan Bonus dengan Skema Tarif Efektif Rata-rata PPh 21

Ditjen Pajak membeberkan simulasi perhitungan THR dan bonus berdasarkan skema penghitungan PPh Pasal 21 terbaru yakni dengan skema TER.

Baca Selengkapnya

Benarkah Skema Baru Pajak Buat THR dan Bonus yang Diterima Pekerja jadi Lebih Kecil?

31 hari lalu

Benarkah Skema Baru Pajak Buat THR dan Bonus yang Diterima Pekerja jadi Lebih Kecil?

Warganet ramai membicarakan pengenaan PPh pasal 21 dengan skema terbaru membuat nilai THR dan bonus pekerja langsung menciut. Benarkah?

Baca Selengkapnya

Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

34 hari lalu

Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

Respons Direktorat Jenderal Pajak terhadap pernyataan Prabowo Subianto yang membanggakan rasio pajak era Orba.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

35 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mendekati Batas Akhir Lapor SPT Pajak, Apa Saja Dokumen yang Perlu Disiapkan?

36 hari lalu

Mendekati Batas Akhir Lapor SPT Pajak, Apa Saja Dokumen yang Perlu Disiapkan?

Pemerintah menetapkan bahwa wajib pajak lakukan lapor SPT Pajak paling lambat yakni pada 31 Maret. Siapkan dokumen ini.

Baca Selengkapnya