Ini Kriteria Standarisasi Kawasan Industri

Reporter

Editor

Muchamad Nafi

Senin, 26 Agustus 2013 20:04 WIB

Sejumlah pekerja sedang menyelesaikan pembangunan sebuah pabrik di Karawang International Industry Cities (KIIC) Kerawang, Jawa Barat (21/11). KIIC memiliki 1400 hektare lahan yang dipersiapkan untuk penambanan perluasan kawasan industri. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI), Sanny Iskandar menyambut baik rencana Kementerian Perindustrian membuat standarisasi kawasan industri. Menurutnya, hal ini penting untuk menarik investor ke Indonesia.

"Dalam kenyataanya, pengembang tidak selalu mengikuti petunjuk teknis pengembangan kawasan industri. Jangan sampai investor datang tapi kondisinya tidak sesuai dengan ekspektasi mereka," katanya pada Tempo di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2013.

Menurut dia, berdasarkan sosialisasi yang disampaikan Kementerian, ada beberapa kriteria sertifikasi yang akan diberlakukan, yaitu terkait perizinan lahan, manajemen, infrastruktur, pengelolaan lingkungan, dan instalasi air bersih. Menurut Sanny, dari 74 kawasan industri yang telah ada sekarang ini, tidak semua kawasan industri dapat memenuhi syarat yang ditetapkan pemerintah. Saat ini ada gap yang cukup besar antara kawasan industri di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa.

Tapi, HKI menilai tiap kawasan industri memang harus mengembangkan daerahnya agar bisa memenuhi sertifikasi yang ditetapkan pemerintah. Di sinilah pengembang harus berdaya saing agar bertahan dan menarik investor. "Mau tidak mau harus dilakukan dan pasti ada tambahan cost. Tapi memang ini yang dibutuhkan untuk membangun kawasan, harus ada pembangunan infrastruktur. Kalau tidak ya tertinggal," katanya.

Sanny mengatakan, pekerjaan rumah yang harus dikerjakan pengembang di kawasan industri berbeda-beda. Dana yang dibutuhkan untuk membangun pun tak sama, sesuai dengan kemajuan industrinya. "Tidak ada ukuran yang pasti karena berbeda sekali," katanya.

Tahun ini, lahan industri yang tersedia mencapai 400 hektar, turun dari tahun lalu yang mencapai 600 hektar. Okupansi tersebut sudah mencapai 100 persen. Penurunan lahan kawasan industri yang tersedia, kata dia, disebabkan karena permintaan yang turun. Sanny mengatakan hal itu disebabkan oleh proses persiapan lahan industri yang butuh waktu lama.

ANANDA TERESIA


Topik terhangat:


Konser Metallica | Suap SKK Migas | Sisca Yofie | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat

Berita terpopuler:


Metallica Hanya Minta 7 Pertanyaan
Undang Metallica, Setiawan Djodi Dimarahi Pak Harto
Metallica Cuci Muka di Hotel Bidakara
Jokowi Datang, Penonton Metallica Heboh
Nonton Metallica, Jokowi Dikawal Provos

Advertising
Advertising

Berita terkait

Gubernur WH : Pembangunan Untuk Kesejahteraan Masyarakat

15 November 2021

Gubernur WH : Pembangunan Untuk Kesejahteraan Masyarakat

Capaian pembangunan di Provinsi Banten mulai dari pembangunan jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit, stadion, revitalisasi Kawasan Banten Lama dan revitalisasi Kawasan Peziarahan.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Kawasan di Kepulauan Riau Terkendala Izin

16 Januari 2018

Pembangunan Kawasan di Kepulauan Riau Terkendala Izin

Ada beberapa permasalahan dalam pembangunan kawasan pengembangan Pulau Karimun dan pengembangan Pulau Rempang, Kepulauan Riau.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional dan 4 Proyek yang Akan Dibangun di Karawang

28 Desember 2017

Bandara Internasional dan 4 Proyek yang Akan Dibangun di Karawang

Bappeda menyebutkan akan ada lima proyek strategis nasional yang akan dibangun di wilayah Karawang.

Baca Selengkapnya

Menteri Yasonna Yakin Indonesia Bisa Jadi 10 Negara Top di Dunia

27 Agustus 2017

Menteri Yasonna Yakin Indonesia Bisa Jadi 10 Negara Top di Dunia

Menteri Hukum dan HAM Yasona menjelaskan pentingnya gotong royong untuk membangun Indonesia.

Baca Selengkapnya

Djarot Tantang Pengerjaan Resto Apung Muara Angke Dipercepat  

20 Agustus 2017

Djarot Tantang Pengerjaan Resto Apung Muara Angke Dipercepat  

Menurut Djarot, Resto Apung Muara Angke bisa dikerjakan hanya dalam tempo sepuluh bulan.

Baca Selengkapnya

Gunakan Dana KLB Rp 65 miliar, Resto Apung Muara Angke Dibangun  

20 Agustus 2017

Gunakan Dana KLB Rp 65 miliar, Resto Apung Muara Angke Dibangun  

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan Resto Apung Muara Angke akan mengajak masyarakat naik kelas.

Baca Selengkapnya

Hary Tanoe Bakal Sulap Kebon Sirih Jadi Kawasan Kuliner  

14 Agustus 2017

Hary Tanoe Bakal Sulap Kebon Sirih Jadi Kawasan Kuliner  

Hary Tanoe mengatakan proses pembebasan lahan seluas 30 ribu meter persegi di Kebon Sirih Barat bakal rampung Maret 2018.

Baca Selengkapnya

Perizinan Pembangunan Kota Baru

14 Agustus 2017

Perizinan Pembangunan Kota Baru

Beberapa hari ini muncul polemik tentang pembangunan kota baru. Pernyataan "salah (tidak etis) menjual sesuatu yang belum ada izin" ditanggapi oleh pengembang bahwa itu adalah praktik yang biasa dalam pemasaran properti. Polemik yang terjadi sangat menarik dibahas dari sisi perizinan dalam penataan ruang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah dan Yayasan Independen Gelar FEII 2017

12 Juli 2017

Pemerintah dan Yayasan Independen Gelar FEII 2017

Kegiatan bertajuk Kolaborasi Pemerintah Daerah untuk
Pencapaian SDGs itu rencananya diadakan pada 19-21 Juli
mendatang di JCC.

Baca Selengkapnya

3 Menteri Bahas Sejumlah Proyek Strategis Nasional di Riau  

8 Juli 2017

3 Menteri Bahas Sejumlah Proyek Strategis Nasional di Riau  

Tiga menteri Kabinet Kerja RI menyambangi Riau untuk membahas sejumlah proyek strategis nasional di daerah tersebut.

Baca Selengkapnya