Ini Kata Habibie Soal Pelemahan Rupiah

Senin, 26 Agustus 2013 13:23 WIB

Mantan presiden Bacharuddin Jusuf Habibie. ANTARA/Fiqman Sunandar

TEMPO.CO, Jakarta- Pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi sejak pekan lalu membuat mantan Presiden RI Bacharuddin Jusuf Habibie angkat bicara. Dia meminta agar pemerintah mengambil keputusan yang cermat untuk kembali mendongkrak nilai tukar rupiah.

"Kita harus menjadikan mata uang kita kualitasnya tinggi. Bukan hanya konstan, tapi bisa diperhitungkan," kata Habibie seusai menghadiri acara penganugerahan gelar Perekayasa Utama Kehormatan 2013 di kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2013.

Menurut Habibie, pelemahan mata uang sebenarnya ada sisi positif dan negatifnya. Jika dilihat dari sisi positif, permintaan impor akan berkurang dan harga produksi dalam negeri untuk ekspor bisa meningkat.

"Namun, kalau bahan baku datang dari luar negeri, kata dia, akan bertambah mahal. Akan tetapi, kalau produksi dalam negeri bahan bakunya semua di sini dan dapat nilai tambah, itu akan meningkatkan produksi dalam negeri," kata Menteri Riset dan Teknologi di Orde Baru ini.

Menurut Habibie, kondisi nilai tukar rupiah merupakan tanggung jawab dari Bank Indonesia. Dia meminta bank sentral harus memperhitungkan setiap langkah yang akan diambil. "Kalau tidak bisa mengganggu inflasi karena kalau sudah tidak bisa diperhitungkan seperti gambling. Ini harus dihindari, perlu kerja sama antar generasi untuk mengambil kebijakan untuk kesejahteraan rakyat dan tidak ada PHK," katanya.

Habibie yakin pemerintah dan legislatif saat ini bisa membuat kebijakan yang tepat. Menurut dia, kondisi saat ini berbeda dengan pelemahan nilai tukar yang terjadi saat dia menjadi presiden. Dia yakin pemerintah, legislatif, perguruan tinggi, dan media bisa menjaga agar kondisi ekonomi sekarang bisa lebih baik. "Saya pesan satu, hal ini jangan disalahgunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan," kata mantan presiden ketiga ini.


ANGGA SUKMA WIJAYA

Terhangat:
Kovensi Partai Demokrat | Konser Metallica | Suap SKK Migas | Sisca Yofie


Baca juga:

Ikut Konvensi Demokrat, Dahlan Hubungi Mahfud MD

Ikut Konvensi, Marzuki Alie Galang Dukungan Santri

Dahlan: Saya Bukan Orang Baru di Partai Demokrat

Ikut Konvensi, Tim Sukses Dahlan Sudah Terbentuk

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

1 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

2 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya