Ilustrasi Rapat Paripurna di Gedung DPR, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Tjahjo Kumolo, mencecar Menteri Keuangan Chatib Basri terkait pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar dalam rapat paripurna hari ini. Saat rapat baru dimulai, Tjahjo menginterupsi dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada Menteri Chatib yang hadir dalam rapat.
“Saya mencermati pernyataan Menteri Keuangan yang mengatakan kondisi ini aman. Aman buat siapa?” ujarnya, Selasa, 20 Agustus 2013. Dia juga mempertanyakan kenapa Menteri Keuangan tidak mengeluarkan kebijakan progresif untuk menahan tekanan terhadap rupiah.
Mencermati kondisi ini, kata Tjahjo, nilai tukar rupiah berpotensi terus bergerak liar. Melemahnya rupiah terhadap dolar ini mengkhawatirkan karena merupakan pelemahan mata uang paling dalam di kawasan ASEAN. Dia menilai Menteri Chatib tidak melakukan langkah progresif untuk pasar. “Ini terlihat dari pernyataan-pernyataan yang normatif dan seakan tidak ada masalah.”
Jika tidak ada perbaikan, Tjahjo memprediksi pelemahan rupiah akan mempengaruhi neraca perdagangan dan ekspor-impor. “Saya ingin ada statement resmi dari pemerintah, apa langkah-langkah konkretnya?” ujar anggota Komisi I DPR itu. Dunia usaha, kata dia, juga sering mengeluh melihat tidak ada tindakan konkret dari pemerintah.
Dalam kesempatan yang sama, dia juga menyoroti adanya egoisme sektoral yang terlihat dari perbedaan pandangan antara Menteri Chatib dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. “Jika dibiarkan, iklim usaha bisa terganggu,” kata dia.