Bosowa Ingin Besarkan Bank Bukopin  

Reporter

Jumat, 2 Agustus 2013 09:13 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Managing Director PT Bosowa Corporindo, Sadikin Aksa, mengatakan ingin menjadikan Bank Bukopin sebagai bank besar, khususnya di Indonesia Timur. Saat ini posisi Bank Bukopin di Indonesia Timur masih kecil dengan hanya memiliki empat kantor cabang.

Grup Bosowa, menurut Sadikin, akan meminta manajemen Bukopin untuk menambah jumlah kantor cabang di setiap ibu kota provinsi-provinsi di wilayah Indonesia Timur. “Harusnya tahun depan sudah terlaksana,” katanya di Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2013.

Modal Bosowa untuk membesarkan Bukopin di Indonesia Timur adalah jaringan kuat yang dibentuk korporasi asal Makassar itu. “Bukopin bisa memanfaatkan jaringan kami.” Tapi rencana menambah jumlah kantor cabang Bank Bukopin di Indonesia Timur ini bergantung pada Rencana Bisnis Bank (RBB). “Rencana ini akan diajukan melalui revisi RBB Bank Indonesia. Mudah-mudahan mampu,” katanya.

Grup Bosowa telah resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Bukopin sejak 13 Juni 2013 lalu. Bosowa mengambil alih 4,6 persen pada Koperasi Karyawan Perum Bulog dan 9,4 persen dari Yayasan Bina Sejahtera Warga Bulog. Harga pengalihan saham tersebut disepakati sebesar Rp 1.050 per saham. Dengan demikian, total saham sebanyak 14 persen atau 1,1 miliar saham, yang nilai transaksinya mencapai sekitar Rp 1,17 triliun.

Dengan memiliki sebagian saham Bukopin, kata Sadikin, Grup Bosowa ingin fokus menggarap sektor koperasi dan usaha kecil menengah yang ada di Indonesia Timur. “Daerah timur ini belum tergarap secara maksimal. Padahal tingkat pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, yang terlihat dari tingginya daya beli masyarakat.”. Dia berharap Bosowa bisa turut menggenjot kinerja Bank Bukopin secara maksimal.

Sadikin menambahkan, tidak menutup kemungkinan ke depannya Grup Bosowa memperbesar kepemilikan saham di Bank Bukopin. “Dalam penawaran umum terbatas saham Bukopin berikutnya, kami akan ikut.”. Meski begitu, dia tidak menargetkan jumlah saham yang akan dibeli. “Kami masih menunggu book value bulan Juni untuk menentukan jumlah modal yang disiapkan.” Tapi dia memastikan Bosowa akan ikut exercise berikutnya.

Meskoi Bosowa berencana memperbesar kepemilikan saham di Bank Bukopin, pihaknya belum berpikir untuk menjadi pemilik saham mayoritas. “Bertahap dulu lah, kami sekarang fokus bersinergi dengan pemegang saham lama untuk mengembangkan bisnis Bank Bukopin,” katanya.

Sadikin juga mengungkapkan kepemilikan saham Bukopin adalah strategi Grup Bosowa untuk mengembangkan bisnis Bank QNB Kesawan di kawasan Indonesia Barat. “Ini saling menguntungkan, lewat Bukopin kami bisa masuk ke wilayah barat. Sedangkan melalui Bosowa, Bank Bukopin bisa lebih kuat di Indonesia Timur.”

Sebelum mengambil alih 14 persen saham Bukopin, Grup Bosowa telah berkecimpung di indusrtri keuangan. Grup ini mengelola bisnis asuransi melalui PT Asuransi Bosowa Periscop, bisnis pembiayaan melalui PT Bosowa Multifinance dan Sadira Finance, bisnis sekuritas melalui PT Royal Trust Capital yang diubah menjadi Bosowa Sekuritas, dan industri perbankan dengan menjadi mitra strategis di PT QNB Bank KesawanTbk.

PRAGA UTAMA

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar

2 hari lalu

BRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar

Bank BRI membuka rekrutmen Brilian Banking Officer Program (BPOP) Batch 2 tahun 2024 periode 15-22 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online

6 hari lalu

Sejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online

OJK memblokir ribuan rekening yang berhubungan dengan judi online.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

7 hari lalu

Mengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendapatkan kenaikan peringkat pada level BBB dari lembaga internasional, Fitch Ratings. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

20 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

20 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

29 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

29 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya