Bappenas Minta Pemerintah Dominasi Pengerjaan JSS

Reporter

Kamis, 1 Agustus 2013 11:45 WIB

Armida Alisjahbana. Tempo/Charisma Adristy

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Alisjahbana, mengusulkan agar pengerjaan feasibility study dan pembangunan proyek Kawasan Strategis Industri Selat Sunda (KSISS) didominasi oleh pemerintah. "Pemerintah harus jadi mayoritas," kata Armida saat acara buka bersama di Kantornya, Rabu malam, 1 Agustus 2013.

Menurut Armida, pembangunan mega proyek kawasan strategis dan jembatan penghubung Jawa-Sumatera ini merupakan momentum penting untuk menunjukkan kemampuan anak bangsa. Banyak ahli konstruksi yang mampu untuk membangun kawasan tersebut. "Meskipun tidak seratus persen dari dalam negeri, tapi insinyur kita harus diberikan kesempatan," katanya.

Hingga saat ini, belum ada keputusan mengenai rencana pembangunan kawasan Selat Sunda. Dalam rapat terakhir yang digelar Tim 7, ada dua opsi pengerjaan studi kelayakan kawasan. Pertama, menggunakan dana APBN. Kedua, kolaborasi antara BUMN dan pemrakarsa konsorsium BUMND Banten dan Lampung dengan Artha Graha Network-Graha Banten Lampung Sejahtera.

Armida mengakui jika Tim 7 cenderung untuk mengkolaborasikan antara BUMN dan pemrakarsa. Namun karena tidak hadirnya Menteri Keuangan, rapat tersebut tidak membuat satu keputusan tetap. "Harus ada persetujuan dari Menteri Keuangan," katanya.

Menurut Armida, kolaborasi antara pemerintah melalui BUMN dengan pemrakarsa merupakan solusi yang lebih bisa diterima. Tapi dia kembali menegaskan jika pemerintah harus mendominasi dalam pengerjaan proyek itu. "Sebenarnya bisa mengambil gampang dengan memberikan ke swasta dan asing, tapi nanti kita hanya penonton dan tidak dapat apa-apa," katanya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri mengatakan, pihaknya akan memberi keputusan saat rapat dengan tim 7. Dia tidak mau menjawab opsi mana yang akan dipilih Kementerian Keuangan untuk proyek tersebut. "Keputusan akan kami sampaikan dalam rapat resmi. Yang jelas kami tetap berpegang pada governance," kata Chatib.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Topik terhangat:

Ahok vs Lulung
| Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri

Berita lainnya:
Ahok Hadapi Preman, Prabowo Pasang Badan
Ahmadiyah: Moeldoko Terlibat Operasi Sajadah 2011

Penerobos Portal Busway Bukan Anak Jenderal

Nazaruddin Janji Ungkap Kasus yang Lebih Besar

Berita terkait

Penurunan Angka Kemiskinan Rendah ketika Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Bappenas: Ada Disrupsi Ekonomi

8 Februari 2023

Penurunan Angka Kemiskinan Rendah ketika Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Bappenas: Ada Disrupsi Ekonomi

Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa membuka penyebab rendahnya penurunan angka kemiskinan di tengah pertumbuhan ekonomi

Baca Selengkapnya

ASPEKSINDO: Perencanaan Pembangunan Nasional Masih Berbasis Darat

25 Oktober 2022

ASPEKSINDO: Perencanaan Pembangunan Nasional Masih Berbasis Darat

RUU Daerah Kepulauan ini sangat strategis dalam membangun daerah berciri kepulauan dan pesisir.

Baca Selengkapnya

Nasib Gedung Bappenas di Jakarta Setelah Ibu Kota Negara Pindah ke Kalimantan

29 April 2022

Nasib Gedung Bappenas di Jakarta Setelah Ibu Kota Negara Pindah ke Kalimantan

Pemerintah memikirkan nasib bangunan pemerintah setelah ibu kota negara pindah ke Penajam Paser Utara. Sudah ada gambaran tentang gedung Bappenas.

Baca Selengkapnya

BRIN Buka Peluang Kerja Sama Riset dengan Lembaga Independen

21 Februari 2022

BRIN Buka Peluang Kerja Sama Riset dengan Lembaga Independen

BRIN tengah mencari cara melembagakan bentuk kerja sama dengan LRI seperti yang telah dilakukan dengan sejumlah universitas.

Baca Selengkapnya

Peran Lembaga Riset Independen Dorong Kebijakan Inklusif

21 Februari 2022

Peran Lembaga Riset Independen Dorong Kebijakan Inklusif

Lembaga riset independen melakukan riset hingga dapat menghasilkan produk pengetahuan, lalu mengadvokasi kepada lembaga pemerintahan agar dapat mendorong pada hasil kebijakan yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Mewujudkan Ekonomi Biru melalui Inovasi Pendanaan

23 Desember 2021

Mewujudkan Ekonomi Biru melalui Inovasi Pendanaan

Konsolidasi melibatkan berbagai kementerian dan lembaga untuk menyiapkan pendanaan biru sehingga dapat memperoleh blue bond.

Baca Selengkapnya

Mengulas Swakelola Tipe III antara Pemerintah dan Ormas

23 November 2021

Mengulas Swakelola Tipe III antara Pemerintah dan Ormas

Swakelola Tipe III baru berjalan sejak 2018. Masih banyak pihak ormas dan pemerintah yang belum memahaminya. Sosialisasi penggunaan dan manfaat patut digencarkan.

Baca Selengkapnya

Bicarakan Tol Trans Sumatera, Hatta Rajasa Ungkit Proyek Jembatan Selat Sunda

9 September 2021

Bicarakan Tol Trans Sumatera, Hatta Rajasa Ungkit Proyek Jembatan Selat Sunda

Hatta Rajasa kembali mengangkat usulan pembangunan Jembatan Selat Sunda ketika membahas soal Jalan Tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Integrasi Risiko Dalam Investasi Kelautan dan Perikanan

16 Juli 2021

Integrasi Risiko Dalam Investasi Kelautan dan Perikanan

Setiap bentuk investasi bidang perikanan, pesisir dan laut harus berbasis kemampuan daya dukung, kemampuan resilience ekosistem dan berdampak luas bagi ekonomi masyarakat

Baca Selengkapnya

Harmonisasi Pembangunan Kelautan Dan Perikanan

15 Juli 2021

Harmonisasi Pembangunan Kelautan Dan Perikanan

Ada tiga isu yang sangat strategis yakni harmonisasi kewenangan dan kordinasi pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota, serta harmonisasi Rencana Pengelolaan Perikanan setiap WPP.

Baca Selengkapnya