Presiden pabrik mobil Suzuki Jepang Hiroshi Tsuda saat memperkenalkan mobil wagon baru Suzuki di Tokyo (25/9). Foto: AFP/Tadayuki Yoshikawa
TEMPO.CO, Tokyo - Pabrikan mobil asal Jepang, Suzuki Motor Corp, mengumumkan akan menginvestasikan dana senilai ¥ 60 miliar (setara Rp 6,2 triliun) untuk untuk membangun pabrik baru untuk mobil penumpang di Indonesia.
“Pabrik ini akan memproduksi mobil kecil hemat bahan bakar yang mirip dengan Mini R Wagon yang hanya dijual di Jepang,” kata Juru Bicara Suzuki, Ei Mochizuki kepada Reuters, Senin, 29 Juli 2013.
Mochizuki mengatakan pabrik lama yang sudah berdiri di Indonesia tidak akan ditutup, ketika pabrik baru yang rencananya akan dibangun pada awal tahun depan ini mulai beroperasi.
Pabrik baru ini rencananya akan mengintegrasikan produksi yang beragam, dari mulai mesin hingga bodi mobil. Menurut salah seorang sumber Reuters, pabrik ini diharapkan dapat menyuplai kebutuhan kendaraan ke negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Mochizuki mengatakan kapasitas mesin 660 cc Mini R Wagon—mobil mini yang menjadi inspirasi produksi di Indonesia, akan diganti dengan mesin yang lebih besar, kira-kira 1.000 cc.
Pembangunan pabrik ini, kata dia, menyusul dengan dikeluarkannya peraturan pemerintah tentang mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car/LCGC). Peraturan ini kini tengah menunggu Keputusan Menteri Perindustrian sebelum bisa diterapkan secara utuh.
Produsen mobil asal Jepang, seperti Suzuki, Toyota Motor Corp dan Honda Motor Co mempertimbangkan untuk untuk memproduksi mobil mini dan mobil mikro, teknologi yang selama ini hanya ada di Jepang untuk dihadirkan di Indonesia.
Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat dunia dimana kelas menengah tengah berkembang pesat. Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal menunjukkan, investasi asing dari Jepang termasuk yang tertinggi di Indonesia.
