Ratusan truk yang akan menyebrang ke Pulau Sumatera antre menunggu giliran masuk kapal feri di Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (25/7). ANTARA/Asep Fathulrahman
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso berharap pemerintah segera menetapkan besaran margin fee untuk public service obligation (PSO) yang dilakukan Bulog. Pemberian fee atas pelaksanaan PSO ini, menurut Sutarto, penting agar keuntungan perusahaan tidak tergerus.
"Kalau margin fee disetujui, target keuntungan Rp 1,3 triliun bisa tercapai. Sekarang, Bulog adalah satu-satunya lembaga yang dapat penugasan PSO dan belum dapat margin fee," kata Sutarto di Kantor Pusat Bulog, Kamis, 25 Juli 2013.
Sutarto mengatakan Bulog telah mengusulkan margin fee sebesar 3,5 persen dari biaya PSO. "Kami cuma minta 3,5 persen dari cost. BUMN lain ada yang dapat margin fee sampai 7 persen," kata Sutarto.
Menurut Sutarto, jika Bulog mendapatkan margin fee, keuntungan itu akan diinvestasikan untuk menambah gudang beras maupun kedelai. Selain itu, Bulog akan membangun cold storage untuk penyimpanan cadangan daging dan ikan. "Jadi, kalau Bulog untung, ya, pemerintah juga yang untung," kata Sutarto.
Hingga semester pertama 2013, kata Sutarto, pendapatan Bulog dari bisnis komersial baru Rp 3,1 triliun. Angka ini baru 37,34 persen dari target pendapatan komersial tahun ini sebesar Rp 8,3 triliun. Adapun laba perusahaan hingga semester pertama 2013 baru Rp 64 miliar.
Sutarto berharap penugasan bisnis daging sapi dan impor kedelai tahun ini akan menambah pendapatan dan laba perusahaan. Tahun ini, menurut Sutarto, Bulog akan mengimpor 100 ribu ton kedelai hingga Desember 2013.