PT TVS Motor Company Indonesia menunjuk CV Karya Indah Arjuna sebagai dealar TVS di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. (Dok. TVS)
TEMPO.CO, KARAWANG- Presiden Direktur PT TVS Motor Company Indonesia Ananda Krishnan mengatakan telah menanamkan investasi sebesar US$ 150 miliar untuk pembangunan pabrik motor. Pabrik ini dibangun di atas lahan seluas 20 hektar. Menurut Ananda, akan ada penambahan investasi seiring dengan meningkatnya permintaan.
"Kita akan kembangkan sesuai keadaan pasar," katanya di Jakarta, Selasa, 23 Juli 2013. Dia menambahkan pabrik ini mampu memproduksi sebanyak 300 ribu unit per tahun. Sebanyak 60 persen diekspor untuk kebutuhan luar negeri dan 40 persen untuk kebutuhan domestik. "Kapasitas produksinya mencapai 200 unit per hari. Mulai dari hari Senin hingga Jumat."
Supervisor Assembling Vehicle Agus Ahmad Yani menjelaskan pabrik TVS di Karawang ini mengekspor 250 unit per pengiriman ke berbagai negara di Asia Tenggara. Myanmar misalnya memesan 200-250 unit setiap bulan, kemungkinan permintaan akan meningkat hingga 50 persen. Selain Myanmar, Philipina, Laos Vietnam, Iran, dan beberapa negara Amerika Latin juga ikut memesan. "Untuk ekspor paling diminati adalah TVS Apache," ujarnya.
Pabrik ini, mengekspor produksinya dengan dua sistem. Yang pertama disebut complete knock down (CKD) yakni motor yang diekspor telah dirakit utuh, dan yang kedua adalah semi knock down (SKD) di mana motor dirakit hingga nyaris sempurna, namun beberapa bagian tidak dipasang. Nantinya bagian ini akan lansung dipasang oleh dealer.
Menurut Anand, perakitan motor hanya memakan waktu selama 2,5 menit, sehingga per harinya produksi bisa mecapai 200 unit pada setiap tipe. Penentuan produksi didasarkan pada master plan yang bisa berkembang setiap harinya. Untuk komponen motor, sebanyak 60 persen merupakan produksi dalam negeri. Sisa 40 persen masih didatangakn dari India. Untuk mendukung produksi ini, TVS memperkerjakan sebanyak 350 orang pekerja dan teknisi. "Semua pekerjanya berasal dari Indonesia," katanya.
